Cakapcakap – Indonesia beberapa kali pernah mengalami bencana alam berupa Tsunami, baik itu yang berskala besar maupun skala kecil yang mungkin tidak terlalu diketahui oleh masyarakat. Hingga saat ini, belum ada teknologi canggih di dunia yang bisa memprediksi akan terjadinya Tsunami, baik itu lokasi kejadian, waktu, hingga ukuran kedahsyatan. Masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di kawasan pesisir merasa sangat was-was jika sewaktu-waktu Tsunami datang di kawasan mereka.
Faktanya, ternyata ada 18 provinsi di Indonesia yang berada dalam posisi rawan terjadinya Tsunami? Provinsi mana sajakah? Provinsi tersebut adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat. Apakah daerah kalian termasuk dalam daftar tersebut?
Kenyataan ini memang tidak bisa dielakkan dari negara kita, Indonesia. Indonesia berada di kawasan lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Pasifik. Jika Cakap People pernah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan fakta tersebut, kebetulan sekali Indonesia adalah kawasan yang merupakan tumbukan dari semua lempeng tersebut. Sementara itu, pada bagian selatan dan timur negara kita, ternyata ada sabuk vulkanik (volcanic arc). Sabuk vulkanik ini membentang dari Pulau Sumatera, melewati Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan melingkar ke arah Sulawesi. Penampang yang terlihat di permukaan bumi dari fenomena ini adalah adanya pegunungan vulkanik tua yang ada di sisi-sisi sabuk tersebut, juga dengan dataran rendahyang didominasi oleh kawasan rawa.
Kondisi demikian ternyata membuat Indonesia berpoensi sekaligus berada dalam status rawan bencana, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, hingga banjir dan tanah longsor. Indonesia juga disebut sebagai negara yang memiliki tingkat kegempaan tertinggi di dunia, bahkan 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat ini telah mengelola 52 unit sirene yang dipasang di beberapa daerah yang memiliki potensi tsunami terbesar di Indonesia. Sebaran sirene tsunami tersebut ada di Provinsi di Aceh 8 unit, Sumatera Barat 6 unit, Sumatera Utara 2 unit, Bengkulu 2 unit, Lampung 2 unit, Gorontalo 2 unit, Sulawesi Utara 2 unit, Sulawesi Tengah 1 unit, Nusa Tenggara Timur 1 unit, Bali 9 unit, Jawa Timur 4 unit, DI Yogyakarta 2 unit, Jawa Tengah 2 unit, Banten 3 unit, Papua 1 unit, Papua Barat 1 unit, Maluku 1 unit, dan Jawa Barat 2 unit. Sirene ini dipasang di lokasi yang pernah mengalami bencana, sekaligus berada di kawasan rawan berdasarkan pemetaan. Alat ini juga dimanfaatkan oleh BNPB sebagai sarana penanda dini bencana, sehingga peringatan dini akan datangnya bencana bisa diinformasikan kepada masyarakat luas.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!