CakapCakap – Acara Asian Para Games 2018 seolah memiliki cerita-cerita tersendiri yang cukup menarik untuk diulik. Sebab, masing-masing atlet hampir punya kisah yang berbeda-beda Cakap People. Tentu hal ini seolah mengungkap kisah dibalik perjuangan mereka dalam acara Asian Para Games. Seperti ada hal lain yang memacu mereka guna mengikuti perlombaan tersebut.
Sama halnya seperti seorang atlet dari cabang olahraga atletik tolak peluru berikut ini. Ia mendapatkan medali emas kedua dalam ajang perhelatan olahraga untuk penyandang disabilitas tersebut. Ia adalah Suparni Yati. Tentu ini memberikan api semangat tersendiri bagi para atlet guna lebih giat lagi dalam menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Namun, dibalik kontingen Suparni Yati tersebut tersibak sederet fakta yang mengharukan!
1. Termasuk disabilitas tuna grahita
Mungkin bagi mayoritas orang belum begitu mengenal apa itu disabilitas tuna grahita. Suparni Yati adalah atlet cabang tolak peluru yang masuk ke nomor F-20, dengan kelompok disabilitas tuna grahita. Para atlet yang masuk dalam kelompok ini umumnya mempunyai keterbatasan dalam segi kecerdasan atau IQ. Bahkan, IQ mereka berada di bawah angka 75.
Hal tersebut juga dialami oleh Suparni Yati. Walau demikian, ia tetap tak terhadang guna menyabet medali emas. Menpora pun turut bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh Suparni Yati. Walau demikian, Imam Nahrawi ternyata punya cerita tersendiri tentang Suparni Yati. Di mana nyatanya atlet tersebut cukup sulit guna menyebutkan nama sang Menpora. Bahkan, Imam dengan sabarnya menuntun Suparni guna mengeja namanya huruf demi huruf secara berulang kali.
2. Tersirat kekecewaan
Kala meraih medali emas, Suparni Yati berhasil menolakkan peluru dengan jarak 10.75 meter. Tentu ini merupakan pencapaian yang cukup baik. Tetapi, ternyata ada kekecewaan yang ia alami meskipun berhasil mendapatkan emas. Ternyata ketika latihan, wanita kelahiran 18 Agustus 1993 tersebut berhasil meraih jarak 11,03 meter. Menurutnya hal jarak yang ia peroleh untuk mendapatkan medali emas cukup menurun. Tetapi, ia tetap bahagia atas keberhasilannya menyumbang emas untuk negara tercinta.
3. Anak penjual tempe
Dibalik keberhasilan Suparni Yati, juga tersimpan kisah hidup tak biasa. Di mana ia merupakan seorang anak pejual tempe. Walau demikian, ia tak pernah putus semangat guna berlatih tolak peluru. Bahkan, sejak duduk di bangku SD Suparni Yati telah menekuni olahraga tersebut. Ia dilatih sendiri oleh sang ayah angkat yang bernama Jasman.
Agaknya perjalanan Suparni Yati ini masih cukup panjang Cakap People. Sebab, mereka yang berhasil meraih medali emas maka akan secara otomatis mendapatkan tiket menuju ke event Paralympic Tokyo tahun 2020 mendatang. Selain itu, kita harus memetik pelajaran yang berharga dari seorang Suparni Yati. Di mana di tengah-tengah keterbatasan ia tampil memukau untuk unjuk diri tanpa kenal lelah dan patah semangat. Bahkan, ia senantiasa berlatih dengan semangat. Terus semangat ya!
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Sering Salah, Begini Cara Rawat Laptop yang Benar Agar Tak Mudah Rusak! | Cakap Cakap
Pingback:Punya Pikiran Negatif Bikin 4 Zodiak Ini Gampang Pesimis! - Cakap Cakap