CakapCakap – Konflik antara Palestina dan Israel di jalur Gaza masih terus berlanjut hingga saat ini. Cakap People pasti mengetahui bahwa sejak belasan tahun lalu, Israel mencaplok kawasan yang merupakan wilayah Palestina tersebut, dan hingga saat ini terus memperluas pendudukan mereka. Rakyat Gaza pun jadi korban dalam konflik tersebut, karena Israel melakukan pendekatan perang untuk mempertahankan kepentingan mereka dengan menjajah dan menduduki kawasan tersebut.
Oleh karena pendudukan Israel atas wilayah Palestina di kawasan jalur Gaza tersebut, hingga mereka melakukan blokadei, Pemerintah Palestina terpaksa harus menggunakan jalur laut untuk membantu para warganya. Salah satunya, Kementerian Kesehatan Palestina harus memanfaatkan ambulans laut pertama untuk memberikan bantuan medis darurat bagi para demonstran selama demonstrasi anti pendidikan di wilayah tersebut, seperti dikutip dari laman Republika.co.id, Selasa (9/10/2018).
“Langkah itu pun menunjukkan dedikasi personel medis dan kemampuan mereka untuk mengambil semua langkah dalam mengamankan kehidupan warga sipil,” ungkap juru bicara kementerian Ashraf Al-Qudra. Para demonstran sendiri menuntut ‘hak untuk kembali’ ke rumah-rumah dan desa-desa mereka sebelum diusir paksa oleh tentara Israel saat menduduki wilayah jalur Gaza sebagai wilayah negara Israel. Aksi demonstrasi itu pun telah dilakukan selama 11 tahun blokade Israel di jalur Gaza.
Tanggal 14 Mei 2018 lalu bisa jadi merupakan hari paling berdarah di jalur Gaza sejak perang dari tahun 2014. Dikutip dari laman Tribunnews.com, Pemerintah Palestina menyebut tentara Israel telah menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai lebih dari 2000 orang dalam bentrokan pada hari itu. Sementara militer Israel mengklaim ada 40 ribu warga Palestina ikut dalam aksi protes berujung bentrokan di 13 lokasi, untuk menentang pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Kawasan yang kini dikenal sebagai jalur Gaza itu sendiri sebenarnya telah diperebutkan dari waktu ke waktu selama berabad-abad. Namun, konflik modern baru terjadi dimulai pada tahun 1948 silam, ketika Israel yang merupakan negara baru tiba-tiba mengklaim kekuasaan atas daerah yang terdaftar sebagai wilayah Palestina tersebut. Sejak itulah Cakap People, korban jiwa pun terus berjatuhan.