in ,

Obesitas, Fenomena Lama yang Harus Mulai Diperhatikan

Obesity via healthproblog.com

Masih ingat dengan Yudi? Seorang pria yang usianya baru 33 tahun dan dikenal karena kondisi tubuhnya yang obesitas, meninggal dunia. Pria asal Karawang ini memiliki kondisi tubuh dengan berat badan yang nggak wajar. Dan nggak heran, dengan kondisi berat badannya yang melebihi batas seperti ini. Banyak masalah kesehatan yang dialami oleh Yudi.

Masalah obesitas harusnya jadi perhatian bersama. Kasus serupa juga pernah dialami oleh Arya, bocah asal Bandung yang harus dirawat intensif di rumah sakit. Tapi berbeda dengan Arya yang bisa menurunkan berat badannya hingga 60 kilogram. Nyawa Yudi sayangnya nggak bisa diselamatkan. Banyak orang yang kemudian bertanya-tanya. Apakah ada hubungan antara masyarakat menengah ke bawah dengan obesitas. Tapi faktanya, obesitas bukan datang hanya karena faktor kebanyakan makan lho. Yuk, ikuti pembahasan dari cakapcakap.

 

Penyebab obesitas dikarenakan hormon dan sindrom

Banyak orang yang berasumsi kalau obesitas pasti dikarenakan pola makan yang di luar batas dan terlalu banyak asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Parahnya lagi ketika kamu jarang aktivitas atau olahraga untuk membakar kalori yang masuk ke tubuh. Namun, faktanya obesitas nggak melulu hanya karena pola makan yang berlebih. Ada faktor genetika dan juga permasalahan medis.

Seseorang bisa ngalami kondisi obesitas ketika kelenjar tiroid nggak bisa memproduksi hormon yang cukup. Akibatnya kalori yang masuk sulit dibakar dan akhirnya menyebabkan penambahan berat badan yang terus menerus.

Ada juga chusing’s syndrome atau kelainan pada seseorang sampai ia terus-terusan memproduksi hormon steroid yang bikin tubuh kamu semakin membengkak. Kalau berat badanmu sudah nggak wajar, ada baiknya kamu langsung nemui dokter biar dapat perawatan sebelum intensif, ya.

Tapi kenapa banyak kalangan bawah yang terkena obesitas, ya?
Memang bukan rahasia lagi sih kalau obesitas banyak diderita sama masyarakat dengan kondisi finansial menengah ke bawah. Kenapa hal ini bisa terjadi? Menurut profesor peneliti obesitas Dr. Adam Drewnowski, masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah cendering membeli makanan murah yang kadar kalorinya tinggi. Tapi mereka nggak mau memikirkan asupan kalori dan mencari produk yang paling mengenyangkan. Selain itu, mereka juga kurang edukasi mengenai gizi dan nggak mampu mengakses fasilitas olahraga yang mumpuni karena harganya yang menurut mereka terlewat mahal. Ditambah lagi kondisi hormon seseorang dan ketidaktahuannya tentang bahaya obesitas itu sendiri. Maka nggak heran, banyak masyarakat kondisi berkekurangan justru rawan menderita obesitas.

Guys, udah saatnya kamu dan masyarakat mulai memperhatikan permasalahan obesitas. Khususnya pemerintah dan Dinas Kesehatan. Hal paling kecil yang bisa kamu lakukan ialah memberikan sosialisasi tentang bahaya obesitas kepada keluarga dan sekitarmu. Terutama, setelah meninggalnya Yudi, obesitas sepertinya nggak patut jadi masalah yang bisa diabaikan. Dan untuk kamu sendiri, selalu jaga asupan gizi dan nutrisi, ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ladies, Sebelum Terlambat. Yuk, Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Serviks

Sebelum Terlanjur Beli. Yuk, Cek Istilah Skin Care yang Belum Kamu Ketahui