CakapCakap – Beberapa waktu belakangan ini, terdapat kejadian yang tak mengenakan yang melanda pusaran olahraga. Khususnya adalah olahraga sepak bola. Hal tersebut dipicu oleh adanya aksi anarki dari beberapa suporter bola hingga mengakibatkan seorang meregang nyawa. Pasca fenomena tersebut, akhirnya PSSI mengeluarkan keputusan guna mengantisipasi kejadian tersebut. Di Indonesia tampaknya suporter bola anarki bukan hal yang tabu lagi ya Cakap People.
Meskipun tetap dijatuhi sanksi, agaknya peristiwa tersebut tak menjadikan oknum yang terkait menjadi jera. Namun berbeda dengan Indonesia, negara-negara berikut ini memiliki sanksi yang terbilang tegas untuk menindak lanjuti fenomena kelewat batas para suporter bola. Ingin tahu negara mana saja dan apa sanksi yang diberlakukan? Berikut daftarnya!
1. Nyanyi lagu bersifat diskriminatif akibatkan klub Inggris dijatuhi sanksi
Mungkin di Indonesia bukan suatu larangan guna menyanyikan lagu bersifat diskriminatif di kala berada di stadion untuk menyaksikan tim kesayangan berlaga. Tetapi, jika hal tersebut dilakukan oleh suporter bola Inggris maka akan ada sanksi berat yang dialamatkan padanya. Asosiasi sepak bola di negara yang bersangkutan, yaitu FA akan memberikan sanksi berat bagi para suporter jika menyanyikan lagu dengan tema provokatif.
Hal tersebut pernah terjadi di pertandingan Jerman lawan Inggris di Dortmund. Kala itu suporter menyanyikan lagu yang bertema perang dunia 1 serta 2. Akhirnya fans dari klub Tiga Singa dijatuhi sanksi seumur hidup. Mungkin pihak sana beranggapan jika lagu bernada deskriminatif tersebut bisa memicu konflik dan sifatnya provokatif. Alhasil, bisa memicu bentrokan antar suporter bola.
2. Klub Inggris dilarang berlaga di Eropa selama bertahun-tahun
Bagi kamu yang mengikuti sepak bola mancanegara mungkin sudah akrab dengan fenomena Heysel. Di mana peristiwa tersebut menimbulkan bekas luka yang sulit hilang. Kala itu banyak puluhan orang menjadi korban. Oleh karena itu, kejadian yang terjadi pada 29 Mei senantiasa diperingati sebagai bentuk penyesalan dan duka. Akibat fenomena tersebut, sepak bola Inggris pun sempat diasingkan dari kompetisi Eropa selama bertahun-tahun.
Tim bola dari negara Inggris pun diasingkan selama 5 tahun dari laga Eropa. Ditambah pula 12 bulan untuk tim Liverpool yang dikategorikan sebagai ‘pelaku’. Namun, hal tersebut tampaknya cukup berhasil guna menjadikan suporter bola dari klub yang bersangkutan jera. Sebab, pasca sanksi dijatuhkan dan hal tersebut terjadi terdapat revolusi fans bola di negara itu.
3. Terkena sanksi diskualifikasi
Akibat suporter bola berulah, maka kali ini klub sepak bolanya yang menerima sanksi. Hal tersebut terjadi di jagad sepak bola negara Amerika Serikat. Di mana suporter bola yang melanggar peraturan diberikan sanksi dengan mendiskualifikasi klub bola idolanya. Hal tersebut terjadi pada klub Argentina. Di mana suporter bola klub tersebut menyemburkan gas air mata pada pemain tim River Plate. Pasca didiskualifikasi, klub bola yang bersangkutan juga terkena denda dan tak bisa disaksikan oleh penonton selama 4 laga.
4. Mesir menjatuhkan hukuman mati
Umumnya di negara kita yang identik dengan hukuman mati ialah tindak kejahatan yang berbau teroris atau bom. Namun, hal berbeda akan kamu dapatkan di Mesir. Sebab, negara tersebut juga memberlakukan hukuman mati dalam ajang kompetisi sepak bola yang bisa dialamatkan pada fans bola. Seperti hukuman Qisas, pihaknya akan memberikan sanksi hukuman tersebut jika ada fans yang melakukan aksi pembunuhan pada orang lain. Sebagai contoh, suporter dari Tim Port Said yang terkena hukuman mati lantaran mengakibatkan 74 orang meregang nyawa.
Nah, bagaimana menurut kamu Cakap People? Agaknya, sanksi suporter bola memang harus dibuat setegas itu ya? Apalagi di Indonesia sendiri perilaku kelewat batas dari para suporter bola sudah terjadi lebih dari satu kali. Oleh karena itu, hukuman yang bersifat jera perlu diberikan. Sebab, dengan hukuman-hukuman yang pernah dijatuhkan tampaknya belum cukup memberikan efek jera pada oknum yang bersangkutan.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Perut Jadi Kembung Saat Menstruasi? Ini Cara Mengatasinya! | Cakap Cakap