CakapCakap — Berolahraga secara rutin tentu membuat tubuh menjadi bugar dan memberikan efek positif untuk waktu yang lama. Tapi karena sesuatu hal seperti kesibukan, sakit, atau bepergian dalam waktu lama membuat rutinitas olahraga ini tak lagi dilakukan. Namun setelah mencoba melakukannya secara rutin lagi, malah terasa sangat berat. Jika Cakap People pernah merasakan hal ini, tentu tubuh butuh waktu untuk kembali melakukan aktifitas olahraga rutin seperti beberapa waktu sebelumnya.
Jeda olahraga yang cukup lama akan menimbulkan efek deconditioning atau sekumpulan gejala menurunnya kapasitas fungsional tubuh karena kurangnya gerakan tubuh. Efek ini bisa terjadi pada semua orang yang melakukan olahraga apapun. Sebenarnya kondisi terbaik seseorang ditentukan pada sesi olahraga terakhir yang dilakukan. Jadi seseorang bisa mendapatkan manfaat olahraga dari aktivitas yang dilakuan 48 jam terakhir. Meski begitu, Pakar terapi pemulihan, Shaun Button yang dilansir dari Kompas.Com menjelaskan jika pemulihan ini tergantung dengan rutinitas sehari-hari. “Tubuh kita sangat terbiasa melakukan hal yang sama setiap hari. Olahraga dan pola makan yang baik, jika kita hentikan maka efeknya justru akan berbalik,” katanya.
Jadi ada beberapa hal yang sebenarnya harus diperhatikan biar aktivitas olahraga yang sejenak terhenti ini bisa menjadi rutinitas yang menyehatkan dan efek negatif berhenti menghilang.
1. Efek kebugaran
Ternyata ada beberapa bentuk olahraga kebugaran yang efeknya bisa menghilang dari tubuh seperti aerobic, latihan otot, dan fleksibilitas dan keseimbangan. Setiap aktifitas ini punya waktu tersendiri untuk menghilang efeknya di dalam tubuh. MIsalanya aerobic yang akan menurun sekitar 5 hingga 10 persen dalam waktu tiga minggu tak rutin dilanjutkan.
2. Bantu dengan diet
Melakukan diet yang sehat bisa mempercepat pemulihan. Tapi tentu nggak ada cara instan untuk mengembalikan efek kebugaran tubuh. Jadi dalam melakukan diet ini, Cakap People perlu memperhatikan beberapa hal seperti menghindari makanan olahan dan gula, melakukan puasa interminten, yaitu puasa selama 16 jam pola makan bersih selama 8 jam, konsumsi karbohidrat dan lemak baik, dan tidur yang cukup.
3. Pemanasan
Saat melakukan olahraga lagi, tubuh akan bekerja lebih ekstra setelah beristirahat. Jadi kemungkinan besar cedera tubuh akan lebih beresiko terjadi. Ada baiknya pemanasan yang cukup bisa menghindarkan rasa kaget tubuh ini dan cedera bisa diminimalisir.
4. Konsumsi protein dan suplemen
Untuk membuat aktifitas olahraga kembali seimbang, ada baiknya konsumsi protein jadi bisa membuatnya jadi lebih baik. Tapi tentu asupan protein yang sesuai harus dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
5. Pemulihan aktif
Jika jeda olahraga dilakukan karena harus pemulihan, maka melakukan gerakan-gerakan sederhana namun memberikan manfaat besar bisa dilakukan seperti jogging, berenang, atau bersepeda. Hal ini cukup bermanfaat untuk mengembalikan kebugaran tubuh tanpa memaksakan kemampuan yang sempat terhenti beberapa waktu lalu.
6. Istirahat
Saat jeda olahraga berakhir, biasanya orang akan berusaha mengejar ketertinggalan atas absennya tubuh terhadap aktifitas olahraga yang sudah biasa dilakukan beberapa waktu sebelumnya. Tapi tentu istirahat yang cukup lebih diprioritaskan dan jangan memporsir badan karena merasa terlalu lama beristirahat. Tetap fokus pada istirahat dan pelan-pelan tingkatkan lagi aktifitas olahraga hingga mencapai rutinitas seperti sedia kala.
Cakap People bisa memulai semuanya perlahan tanpa terburu-buru mengejar ketertinggalan karena telah lama absen berolahraga. Dengan memahami beberapa hal di atas, olahraga rutin yang selama ini tak dilakukan bisa digalakkan lagi dengan memenuhi kebaikan tubuh dan mental sesuai dengan anjuran para ahli. [ED/RM]
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!