CakapCakap – Hubungan asmara bukanlah suatu hal yang selalu berjalan dengan mulus. Terkadang terdapat batu sandungan yang terbilang menghalangi. Hubungan umumnya dibangun oleh dua orang yang berbeda watak dan karakter. Sehingga, tak jarang dalam suatu hubungan menuai konflik yang seolah tiada habisnya. Pasti Cakap People cukup paham bukan dengan hal tersebut?
Namun, dengan adanya konflik suatu hubungan akan bertambah erat apabila pasangan berhasil melaluinya. Terdapat 5 cara penyelesaian konflik dalam hubungan yang paling sering dilakukan. Kalau kamu sendiri, manakah cara yang paling sering dilakukan? Coba simak daftarnya!
1. Menyerah
Mungkin tujuan pasangan dengan menyerah ini baik. Sebab, mereka tak ingin berlarut-larut dalam masalah. Sehingga memilih untuk mengikuti kemauan dari pasangan. Tetapi, kembali lagi pada konsep jika hubungan dibina oleh dua insan. Jika solusi konflik hanya diberikan oleh satu pihak saja, maka apakah hanya sepihak saja yang berada dalam hubungan tersebut? Terkadang penyelesaian konflik dengan cara ini juga kerap membuat pasangan kesal. Lantaran menganggap jika pasangan seolah tak peduli dengan hubungan yang dijalani.
2. Kompromi
Diperlukan sifat yang berani serta hati besar jika hendak mengusung penyelesaian konflik menggunakan cara berikut. Sebab, nantinya kamu harus bersedia menerima pendapat dari pasangan. Umumnya cara berikut digunakan agar masalah dalam hubungan cepat usai. Hal-hal besar pemicu konflik pun akan dibahas dalam gaya berkompromi berikut. Namun akan mengabaikan hal-hal yang sifatnya kecil.
3. Menghindar
Kebanyakan para pria yang melakukan cara ini. Mereka menganggap jika dengan menghindar dari konflik maka hubungan akan lebih adem. Lantaran konflik akan menjadikan hubungan semakin memanas. Belum lagi berbagai perdebatan panjang yang terjadi bakal membuat otak dan perasaan lelah. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menghindar. Bahkan ada yang menganggap seperti tak ada kejadian apa pun yang membuat emosi tersulut.
4. Berdiskusi
Apa beda kompromi dengan diskusi? Tentu saja berbeda. Sebab, dengan cara diskusi maka artinya kamu dan pasangan saling mencurahkan hati masing-masing. Kalian harus menerima argumen dari kedua belah pihak, kemudian secara bersama-sama mengambil jalan tengah yang terbaik. Jika ada hal yang tak disetujui, akan ada jalan tengah lain. Berbeda dengan kompromi yang biasanya mengabaikan hal-hal kecil dan memilih langsung pada intinya agar masalah segera tuntas.
5. Pendebat
Biasanya orang dengan tipe pendebat akan mendebatkan apa-apa saja yang tak sesuai dengan argumennya. Ia pun menganggap jika mempertahankan pendapat sama dengan mempertahankan harga dirinya. Sehingga tak akan segan berdebat mati-matian demi membuat argumennya diterima. Bahkan, tak jarang ia akan menganggap jika masalah dalam hubungannya sebagai suatu pertandingan.
Alhasil harus ada yang kalah dan menang. Namun penyelesaian konflik dengan gaya ini malah dapat memberikan efek negatif bagi sebuah hubungan. Sebab, masalah dalam hubungan hendaknya dituntaskan dengan kepala dingin dan kesabaran. Bukannya dengan keegoisan untuk saling mempertahankan argumen masing-masing.
Setiap hubungan yang dijalani tak bisa terbebas dari yang namanya konflik Cakap People. Sehingga, kamu harus memiliki kedewasaan guna menyelesaikan aneka konflik yang mungkin menghadang. Berbeda orang, akan tak sama pula pola pikirnya. Alhasil, kamu diharapkan untuk mencari penuntasan konflik yang terbaik. Baik untuk kamu sendiri maupun pasangan.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Duh, 5 Pasangan Zodiak Ini Bisa Selingkuh Satu Sama Lain, Apa Saja? | Cakap Cakap