CakapCakap — Tren jajanan kekinian beberapa tahun terakhir ini memang menjadi wajah baru kuliner di Indonesia terutama di kota-kota besar. Tak lepas meruaknya pasar jajanan nge-hits ala anak muda dan kafe yang menjajakan menu-menu menggiurkan berkat kehadiran media sosial yang secara cepat menyebarkannya ke semua pemilik gawai. Namun Cakap People pasti tahu kebanyakan jajanan hits tersebut banyak mengandung kalori yang bisa membuat timbangan jebol untuk orang-orang yang sedang menjalankan diet. Kalori dan lemak adalah hal yang tak terpisahkan dari jajanan menggiurkan tersebut. Jadi sebenarnya apa yang membuat makanan berlemak dan berkalori tinggi selalu menggunggah selera Cakap People?
Tentu perlu diingat makanan yang mengandung kalori tinggi termasuk ke dalam makanan tak sehat. Kalori biasanya berasal dari kandungan lemak dan kandungan gula yang tinggi pada sebuah makanan. Jadi secara tidak langsung, lemak-lah yang bertanggung jawab terhadap rasa dan tampilannya yang menarik itu.
Bukan tanpa alasan ketika kita menyalahkan lemak menjadi faktor utama makanan menjadi menggiurkan karena penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physiology and Behavior, mengatakan bahwa lemak memiliki cita rasa khas yang membuat makanan jadi lebih lezat. Peneliti dari Purdue University ini juga menjelaskan jika makanan berlemak memiliki rasa yang lebih enak. Ada beberapa komponen dalam lemak yang membuat makanan menjadi lebih enak dan menarik perhatian.
Lemak di dalam makanan mampu membantu tubuh melarutkan dan memusatkan rasa dan aroma makanan sehingga bisa lebih terasa nikmat saat dimakan. Zat kimia yang dilepaskan saat makanan dalam keadaan panas, membuat aroma lebih dulu tercium sebelum dimakan dan akan menebak bagaimana enaknya makanan tersebut.
Lemak bisa membuat tekstur makanan jadi lebih khas. Misalnya keju yang meleleh di dalam mulut akan menciptakan sensasi tersendiri. Selain itu lemak bisa membantu garam dan bumbu lainnya jadi lebih merata. Tak dipungkiri jika lemak juga bisa membantu seseorang menjadi lebih kenyang karena memberikan energi pada tubuh. Ini yang memicu otak mengluarkan hormon merasa puas setelah makan. Rasa puas kemudian memberi kesan setelah makan. Ini yang membuat setelah makan makanan berlemak, sensasi menyenangkan akan lebih terasa.
Jadi Cakap People tak perlu heran kenapa makanan berlemak dan berkalori tinggi justru sangat menggiurkan untuk dinikmati. Hal ini membuat Cakap People justru harus menahan diri dan waspada dalam mengkonsumsi jajanan berkalori dan berlemak karena jika tak dibatasi akan membuat metabolisme tubuh terganggu. [ED/RM]
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!