in ,

Seram! 6 Penyakit ini Mengintai Para Pekerja Shift Malam

CakapCakap– Ada tuntutan profesi yang membuat seseorang harus bekerja di malam hari dan terkadang di siang hari tergantung shift dan kesibukannya. Misalnya saja penjaga keamanan, pilot, dokter dan perawat UGD, atau pelayan toko 24 jam. Seseorang harus bekerja di waktu malam dan mengesampingkan waktu istirahat untuk beberapa waktu tertentu. Meski terkesan baik-baik saja, tapi Cakap People harus tahu bahwa bekerja shift di malam hari meningkatkan resiko berbagai penyakit. Dengan rutinitas yang terus dilakukan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan profesi yang digeluti, tentu akan mengakibatkan perubahan pada jam biologis tubuh dan menggeser siklus biologis yang berpengaruh pada aktifitas fisik, mental, produksi hormon, jam istirahat, suhu tubuh, dan berbagai fungsi tubuh vital lainnya. Para peneliti telah menemukan beberapa penyakit yang berpotensi menyerang para pekerja malam ini.

Kerja di malam hari via Istimewa.

1. Penyakit kardiovaskular

Pekerja malam memiliki resiko terkena penyakit kardiovaskular yang lebih besar dan menurut penelitian persentasinya meningkat hingga 40 persen. Resiko ini akan bertambah seiring dengan meningkatnya jam terbang dan semakin membahayakan. Orang yang bekerja shift malam selama 15 tahun akan berpotensi terkena stroke dan akan meningkat 1 persen setiap tahunnya.

2. Diabetes dan gangguan metabolik

Para pekerja malam yang memiliki jam kerja shift ini berpotensi terkena penyakit diabetes 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja dengan jam kerja normal di siang hari. Kerja shift ini dihubungkan pada gangguan metabolik seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan diabetes.

Bekerja dengan shift malam via Kampoeng Ngawi.

3. Obesitas

Obesitas sangat mungkin terjadi pada orang yang memiliki jam kerja malam. Diet yang buruk dan kurangnya olahraga tentu menjadi faktor utamanya. Ini akan mengakibatkan keseimbangan hormon Leptin terganggu sehingga nafsu makan pun berubah.  Orang yang bekerja shift akan menurunkan hormon Leptin sehingga akan lebih sering merasa lapar dibandingkan dengan orang yang bekerja normal di siang hari.

4. Depresi

Pekerja shift memiliki kecenderungan untuk merasakan gejalan depresi dan gangguan suasana hati lainnya. Hal ini akan mempengaruhi kimia otak sehingga memiliki tingkat serotonin yang rendah dan akan mempengaruhi suasana hati.

5. Gangguan kesuburan

Buat para wanita, bekerja shift bisa mengganggu kesuburan. Hal ini telah dbuktikan pada penelitian terhadap pramugari yang mengalami kemungkinan keguguran dibandingakn dengan pramugari yang bekerja pada jam normal. Selain itu bekerja di malam hari ini akan membuat menstruasi lebih sakit, tidak teratur, dan resiko bayi lahir dengan berat badan rendah.

6. Kanker

Ada beberapa bukti yang menyebutkan bahwa bekerja shift memicu kanker lebih tinggi dibandingkan dengan bekerja di waktu normal. Analisis ini ditemukan pada pilot dan pramugari yang memiliki resiko kanker payudara lebih besar. Selain itu resiko kanker prostat dan kolorektal juga menghantui para pekerja shift yang sudah puluhan tahun bekerja.

Memang ada baiknya Cakap People memperhatikan resiko-resiko ini sebelum benar-benar terjun ke dunia profesi yang menuntut jam kerja malam hari seperti beberapa profesi penting yang telah disebutkan. Tentu penanganan dan pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin. [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mitos-Mitos tentang Tidur ini Masih Dipercaya, Cek yuk!

Gaji Setengah Milyar Rupiah untuk Kawal Putri Miliarder India, Mau?