CakapCakap – Untuk menjaring lebih banyak wisatawan dan mendongkrak industri pariwisata Indonesia, Menteri Pariwisata Arief Yahya menggagas konsep Nomadic Tourism untuk menggaet wisatawan millenial untuk mendatangi berbagai destinasi wisata di tanah air. Menurutnya strategi ini bisa jadi solusi sementara menanggapi persoalan pariwisata yang terkendala infrastruktur dan fokus wisatawan milenial yang ternyata tak mempermasalahkan hal tersebut. Bagaimana dengan Cakap People yang termasuk ke dalam kategori wisatawan millenial?
“Tidak mungkin membangun berbagai destinasi yang begitu banyak di Indonesia jika menggunakan konsep yang lama, seperti Nusa Dua yang membutuhkan waktu 20 tahun,” Ujar Menpar Arief Yahya seperti yang dikutip dari Republika.co.id. Jadi sebenarnya seperti apa sih konsep Nomadic Tourism ini?
Jadi Nomadic Tourism ini adalah gaya berwisata baru di mana wisatawan bisa menetap dalam kurun waktu tertentu di suatu destinasi wisata dengan amenitas yang mudah dan bisa berpindah-pindah. Fokusnya adalah wisatawan millenial sebagai konsumen yang terbukti menggiurkan beberapa tahun terakhir ini. Hal ini berkaitan dengan para anak muda digital yang suka bepergian dan interaktif. Biasanya wisatawan millenial ini membutuhkan pengakuan di media sosial sehingga mendorong mereka untuk melakukan perjalanan wisata. Dengan konsep Nomadic Tourism ini, Kemenpar di bawah kepemimpinan Arief Yahya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 17 juta di tahun 2018 dan tahun depan sebanyak 20 juta wisatawan.
Pemerintah cukup optimis dengan konsep ini karena menjadi solusi mengatasi keterbatasan atraksi, amenitas, dan aksesibilitas khususnya untuk sarana akomodasi yang bersifat mobile seperti glamp camp, home pod, dan caravan yang sering berpindah-pindah. Targetnya Kementerian Pariwisata menargetkan membangun 100 pasar digital di 34 provinsi dengan 10 Nomadic Tourism sebagai destinasi unggulannya.
Memang rencana ini cukup matang mengingat generasi milenial yang menjadi traveler backpacker mencapai 39,7 juta di seluruh dunia dan ini adalah peluang yang ditangkap Kementerian Pariwisata untuk menyasar wisatawan millenial ini jadi tamu yang harus difasilitasi dengan konsep yang baru dan segar seperti Nomadic Tourism yang baru digagas. Gagasan ini pastinya membuat Cakap People tak sabar untuk merasakan serunya wisata di Glam camp kan? [ED/YN]
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:4 Kota Asia yang Mengharuskanmu Siapkan Budget Lebih | Cakap Cakap