Kompetisi The NextDev 2017 yang diadakan oleh operator seluler, Telkomsel, memang ditujukan untuk para kaum muda millenial yang kaya akan inovasi. Tentu saja yang memiliki motivasi tinggi untuk menelurkan karya-karya baru pada sektor teknologi. Terutama yang punya dampak positifnya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kompetisi ini melalui beragam kualifikasi dan cukup banyak lho peminatnya, guys! Makin jadi bukti kan, kalau anak millenial juga penuh inovasi.
Dari beberapa seleksi tersebut terdapat empat aplikasi yang dinyatakan menjadi terbaik dari empat kategori. Empat kategori ini meliputi transportasi, kesehatan, edukasi serta agrikultur. Tentunya kompetisi ini juga menjadi sebuah wadah sekaligus sarana bagi kaum millenial yang memiliki talenta luar biasa dalam bidang teknologi terkini. Mungkin kamu dapat mencobanya tahun depan ya!
Lalu apa saja aplikasi yang menang dalam 4 kategori yang dilombakan tersebut? Berikut ini deretannya.
1. Squline
Margarita dan Elita adalah pencipta dari aplikasi Squline ini. Mereka sengaja menciptakan aplikasi ini karena kepedulian keduannya dalam mempelajari bahasa inggris. Aplikasi berbasis edukasi ini juga menyediakan jasa guru asing yang profesional lho!
Tujuannya apa sih? Ternyata ini bisa jadikan proses pembelajaran yang jauh lebih mudah dan pendidikan bahasa inggris yang didapat pun akan lebih berkualitas, guys. Kamu pun dapat berinteraksi dengan sang mentor atau guru. Tentu ini menjadi salah satu gebrakan baru di bidang teknologi yang berbasis edukasi ya!
2. Kapiler Indonesia
Berikut merupakan aplikasi yang memiliki titik fokus pada sektor pemetaan serta pemberdayaan untuk panti asuhan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Aplikasi yang diciptakan oleh Rizki Saputro asal Depok ini tak hanya terfokus pada panti asuhan saja, melainkan juga pada anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus lho!
Menariknya tersedia pula aneka aktivitas pemberdayaan anak-anak panti yang juga bisa diikuti oleh siapa saja. Kreatif sekali bukan?
3. Edubraille
Aplikasi ini dibuat oleh sosok bernama Rahmat Wahyuari yang berasal dari Surabaya. Para tuna netra yang ingin belajar membaca menjadi sasaran aplikasi ini. App satu ini dibuat menyerupai perangkat portabel, yang memiliki layar dengan papan timbul sehingga dapat dibaca selayaknya braille.
Menariknya, baik software ataupun hardware-nya memiliki spesifikasi yang cukup baik, sehingga dapat mengakses pendidikan yang diperlukan oleh tuna netra.
4. Qeedee
Kalau ini aplikasi yang diperuntukkan untuk memanajemen akademik bagi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Aplikasi yang berbasis web ini nantinya akan membuat tenaga pengajar lebih mudah untuk membuat aneka laporan secara otomatis pada orang tua.
Tentu aplikasi ini cukup membantu, terlebih di era yang serba modern yang akrab dengan smartphone. Catya dan Fadilah yang merupakan pencipta dari aplikasi ini sengaja membuat kreasi baru karena mereka mencintai anak-anak.
Ini baru yang namanya generasi millenial, dapat membantu bagi sesama. Setuju kan guys?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!