in ,

Mengulik Sejarah Perbedaan Orang Makassar dan Bugis

CakapCakap – Hampir setiap wilayah di Indonesia memiliki cerita sejarahnya masing-masing. Tak jarang, berbekal dari cerita sejarah itulah dapat memberikan bukti yang akurat atas suatu hal. Salah satunya cerita yang dimiliki oleh Kota Makassar. Pasti, Cakap People tahu bukan jika Makassar cukup dikenal memiliki suku dan etnik yang terbilang kental?

Adapula anggapan jika Makassar itu identik dengan orang Bugis, bahkan terdapat pula istilah Bugis serta Makassar di zaman kolonial Belanda. Sebutan tersebut sengaja diciptakan guna memisahkan keduanya. Hal tersebut bermula saat Kesultanan Makassar jatuh dikuasai oleh pihak Belanda yang kala itu menjajah. Orang-orang tersebut lantas memberikan perlawanan melawan penjajahan Belanda.

Pakaian pernikahan adat Bugis Makassar via Maxnyoos.com

Beberapa tokoh terkemuka yang bertempat di Kabupaten Gowa pun memberikan penolakan agar menyerah ke Belanda, misalnya seperti Karaeng Galesong yang memilih pindah ke Jawa Tengah. Bebarengan dengan hal tersebut, armada laut yang kuat pun diajak untuk bekerja sama dalam melawan pasukan penjajah. Akibat kejadian pemberontakan menggunakan armada laut tersebut, akhirnya pasukan Belanda yang dipimpin oleh Cornelis Speelman memberikan julukan pada Karaeng Galesong dan armadanya sebagai ‘bajak laut’.

Perbedaan antara Bugis dan Makassar terdapat pula pada bahasanya. Di mana kedua bahasanya berbeda meski sama-sama menggunakan bahasa Sulawesi Selatan, yang berada di bawah naungan bahasa Melayu-Polinesia asal kategori bahasa Austronesia. Orang Makassar memiliki bahasa yang sub kategorinya berada sama dengan bahasa Selayar, Bentong dan Konjo. Sedangkan, orang Bugis menggunakan bahasa yang dinaungi oleh bagian bahasa yang sama dengan bahasa Campalagian serta dengan dua bahasa lain yang digunakan oleh orang Kalimantan, yakni bahasa Taman serta bahasa Embaloh. Perbedaan yang ada tersebut seolah menandakan jika terdapat kelompok yang berbeda di dalamnya.

Mengenal orang Bugis lebih jauh via Netralnews.com

Makassar pun juga memiliki hal unik lain, di mana pada abad ke-18 serta ke-19 mereka mengunjungi pantai Australia guna mengumpulkan serta mengolah teripang untuk dijadikan olahan kuliner di pasar China. Mereka yang singgah di pantai Australia disebut pula sebagai orang ‘Macassan’. Tentu pasar Makassar ini sudah berkembang cukup pesat di abad tersebut.

Jika mengulik sejarah, pastilah cukup banyak cerita yang disimpan dibaliknya. Cakap People bisa belajar sejarah dengan berkunjung ke museum atau membaca materi yang berkaitan dengan cerita-cerita sejarah. Namun, pastinya sejarah atau nilai historis harus kita pelajari. Sebab akan memperkaya wawasan dan edukasi yang kita miliki. Jadi, jangan pernah bosan untuk mengenal sejarah dari negara kita sendiri ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Wajib Share! Tarif Terbaru Pembuatan dan Perpanjangan SIM

Bikin Penasaran! Deret Pekerjaan Ini Menarik dan Bergaji Tinggi