Cakapcakap – Royal wedding yang baru terjadi beberapa waktu lalu memang masih menjadi suatu perbincangan yang hangat di kalangan warga seluruh dunia. Pasalnya memang topik yang diulas seolah tiada habisnya. Apalagi selalu muncul hal-hal baru yang menggoda dalam acara tersebut. Seperti misalnya penggunaan headpiece atau topi yang digunakan oleh para tamu yang diundang dan cukup menarik perhatian.
Ternyata penggunaan topi atau headpiece merupakan tradisi dari Kerajaan Inggris. Di balik suatu tradisi pasti ada realita serta makna di belakangnya. Jika kamu gemar menyoroti Kerajaan Inggris, maka keluarga kerajaan tersebut kerap menggunakan hiasan kepala tersebut. Lantas, apa alasannya?
Hiasan kepala atau headpiece ini memang sering digunakan oleh pihak keluarga Kerajaan Inggris. Namun topi yang digunakan berbeda dengan topi kebanyakan. Topi umumnya akan menutupi bagian atas dari kepala. Sedangkan hiasan kepala yang digunakan oleh pihak kerajaan bisanya hanya berbentuk potongan pita serta bulu yang melekat di area kepala serta sejenis sisir ataupun klip. Tak hanya itu perbedaannya. Sebab topi memiliki aspek fungsional, yakni untuk melindungi wajah dari sinar matahari. Sementara hiasan kepala hanya berfungsi untuk tujuan dekoratif.
William Hanson yang merupakan pengajar etika dari The English Manner menuturkan jika hal itu dianggap sebagai sebuah etika yang tepat untuk para wanita yang menggunakan topi ke acara pernikahan kerajaan. Selain itu, headpiece serta topi hanyalah bagian dari budaya Inggris dan bagian dari suatu struktur sosial.
Sementara Marie Galvin yang berasal dari Marie Galvin Fine Millinery yang merupakan pembuat topi baru-baru ini menjelaskan jika beberapa wanita lebih menjatuhkan pilihan pada penggunaan headpiece. Menurut wanita kelahiran Irlandia yang berdomisili di Boston tersebut headpiece digunakan demi menyorot status sosial serta kekayaan mereka atau bahkan guna mengikuti tradisi dari Inggris.
Encyclopedia Britannica mencatat jika penggunaan headpiece mulai dikenal pada abad yang ke-19, dimana para pemakainya akan tampak lebih misterius. Sementara di tahun 1930-an, headpiece mulai berkembang jadi sebuah tudung berenda hingga akhirnya jadi bentuk yang sekarang ini. Tak hanya menjadikan tampilan lebih cantik saja. Melainkan penggunaan headpiece yang digunakan keluarga Kerajaan Inggris menghadirkan fungsi lain. Antara lain agar tak merusak model rambutnya.
Tak hanya digunakan untuk hadir ke acara pernikahan atau acara bertema formal saja. Karena headpiece juga bisa digunakan di kala hadir pada acara balap kuda, misalnya saja seperti Kentucky Derby serta Royal Ascot. Nah, Cakap pasti ingat bukan dengan satu acara bergengsi ini? Salah satu artis papan atas tanah air, Maia Estianty juga mendapatkan undangan untuk hadir di acara Royal Ascot beberapa waktu lalu. Seleb ini juga kenakan headpiece bak bangsawan Inggris.
2 Comments
2 Pings & Trackbacks
Pingback:Wow! Pangeran Charles Beli Mobil Listrik Jaguar Rp 1 M | Cakap Cakap
Pingback:Keren! Pengamen di London Terima Sumbangan Non Tunai | Cakap Cakap