CakapCakap– Gempa bermagnitudo 7 telah mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dan wilayah sekitarnya pada hari Minggu (5/8/2018) sekitar pukul 18.46. Gempa ini meninggalkan rasa pilu yang mendalam pada masyarakat Lombok, tentunya juga jadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) mencatat, hingga saat ini sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh akibat gempa. Proses evakuasi masih terus berlangsung. Tenda darurat dan fasilitas umum saat ini menjadi pengganti rumah-rumah yang roboh dan hancur.
Kali ini, CakapCakap akan memberikan beberapa fakta mengenai gempa bumi di Lombok:
1. Masih banyak warga terjebak di reruntuhan masjid
Gempa di lombok pada hari Minggu (5/8/2018) ini terjadi saat sejumlah warga sedang melakukan shalat Isya. Hal tersebutlah yang mengakibatkan banyak masyarakat tertimpa reruntuhan masjid di desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Keesokan harinya, yaitu hari Senin (6/8/2018), dua korban tewas telah berhasil dikeluarkan. Diduga, masih banyak warga yang terjebak dalam reruntuhan.
Alat berat sudah dikerahkan namun belum konfirmasi mengenai jumlah pasti korban yang tertimpa masjid pasca gempa.
2. Update terakhir, 98 korban tewas dan 236 korban luka
;Hingga Senin Sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat ada sekitar 98 orang korban meninggal dunia setelah pascagempa di Lombok.
Sebagian besar dari korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Selain itu, tercatat ada 20.000 orang yang mengungsi di beberapa titik pengungsian.
Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengkonfirmasi bahwa semua korban yang telah meninggal dunia adalah warga negara Indonesia. Hingga saat ini belum ada laporan wisatawan asing menjadi korban akibat gempa.
3. Tanggap darurat hingga 11 Agustus 2018
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelematan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelematan, serta pemulihan sarana dan pra sarana.
Untuk Tanggap Darurat di Lombok sendiri akan masih berlangsung hingga 11 Agustus 2018. Gubernur TGB, mengatakan bahwa ia masih harus menelusuri beberapa informasi, khususnya terkait dengan keadaan di Lombok Utara. Beliau juga mengimbau pada masyarakatnya untuk tetap tenang.
Sambil menunggu kabar selanjutnya mengenai gempa yang terjadi di Lombok, mari kita bersama-sama berdoa untuk keselamatan keluarga kita di Lombok ya, Cakap People. Karena pemberian terindah adalah kiriman doa. [YN]
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!