Cakapcakap – Di negara kita ini cukup banyak mengenal mitos dan cerita rakyat. Biasanya mitos-mitos tersebut diceritakan dari mulut ke mulut. Tak sedikit orang yang mempercayai mitos itu hingga meyakininya sampai sekarang. Apa Cakap People juga percaya? Alhasil ada beberapa mitos yang memang menimbulkan rasa tak nyaman hingga ketakutan bagi sebagian orang.
Sebagai contoh ialah mitos angka 13. Pernahkah kamu mendengar mitos tentang angka tersebut? Angka 13 dikenal sebagai angka sial dan keramat. Sehingga banyak orang yang merinding dikala menyebutkan angka tersebut. Banyak pula beberapa film horor yang terinspirasi dari angka 13. Misalnya seperti “Bangsal 13” hingga “Lantai 13”. Adapula yang meyakini jika sebaiknya pasangan yang hendak menikah wajib menghindari angka 13.
Lantas apa yang salah dengan angka 13 hingga banyak orang yang menganggapnya demikian? Ada sebuah istilah yang disebut triskaidekaphobia, yang merupakan ketakukan pada angka 13. Meskipun jenis fobia ini sangat jarang dijumpai, tetapi kurang lebih 9%-10% orang Amerika mengidap fobia tersebut. Mereka yang mengidap triskaidekaphobia tersebut biasanya akan merasa tak nyaman dengan angka yang bersangkutan.
Sebenarnya tak ada alasan satu pun yang memberikan petunjuk terkait mengapa fenomena tersebut terjadi. Tetapi sejarawan memberikan kesimpulan dan beberapa alasan yang potensial terkait dengan angka 13 yang dianggap sebagai angka sial dan keramat. Ketakutan tentang angka itu konon katanya berasal dari salah satu isi kitab suci Alkitab. Dimana menyebutkan jika ada 13 orang ikut dalam perjamuan terakhir. Ke-13 orang yang hadir dalam perjamuan tersebut ialah Yudas Iskariot, yang pada akhirnya berkhianat pada Nabi Isa atau Yesus Kristus.
Sementara di dalam sebuah mitologi nordik, meja nomor 13 terbukti tak beruntung. Menurut salah satu dari mitosnya menyebutkan apabila 12 dewa utama sedang menyantap makanan dengan damainya. Hingga akhirnya muncul seorang dewa bernama Loki yang merupakan dewa perusak. Dewa Loki sendiri dikenal sebagai sosok penjahat di dalam film Thor dan Avengers, di mana ia membawa kematian serta kekacauan.
Pakar matematika serta ilmuwan juga menjelaskan jika tiada masalah dengan angka 13. Namun karena angka tersebut berdekatan dengan angka 12 maka itulah yang menjadikannya tampak buruk. Pakar matematika dan ilmuwan menganggap jika nomor 12 ialah angka ‘sempurna’ di dalam sebuah peradaban kuno. Bahkan Bangsa Sumeria Kuno mengembangkan suatu sistem angka berdasar pada penggunaan dari angka 12 yang hingga kini masih digunakan untuk mengukur waktu.
Misalnya saja di dalam sebuah kalender ada 12 bulan, serta pengukuran dari jam juga sampai angka 12. Maka dari itu, banyak yang berpikir jika 13 merupakan angka yang jauh dari arti sempurna. Mitos yang menyebutkan jika angka 13 merupakan angka sial pun menyebar ke berbagai penjuru dunia. Bahkan hingga kini masih dipercayai, Cakap People.