Berbeda dengan satu dekade lampau, orang zaman sekarang lebih mudah terpengaruh oleh gempita media massa dan media sosial. Hal ini tak lain karena interaksi yang lebih intens dengan Internet melalui gadget yang harganya lebih mudah dijangkau.
Bahkan implikasinya tidak ringan karena langsung mempengaruhi gaya hidup seseorang. Pola konsumsi, cara pandang terhadap dunia, pola kerja, cara berpakaian dan bahkan cara orang menikmati makanan. Soal yang terakhir ini, dampaknya langsung menyerang kesehatan.
Berdasarkan lansiran dari American Addiction Centers, berbagai kelainan makanan pun beredar luas di tengah masyarakat dan sering kali tak disadari bisa mengancam nyawa seseorang. Contoh paling nyata dari hal ini adalah kematian Vlada Dzyuba, seorang model remaja yang tewas di Cina karena kebiasaannya enggan buat makan teratur. Penyebab kematian model berusia 14 tahun ini cukup sederhana, yaitu septicaemia alias kehausan yang memicu meningitis kronis yang telah menimpanya sejak lama.
Agar kamu atau orang terkasih tidak terserang ‘penyakit’ serupa yang disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk alias eating disorder, simak tips-tips berikut ini.
Perhatikan pertanda fisik
Kamu harus jujur pada diri sendiri ketika kamu menengarai pertanda eating disorder, seperti
- Terlampau kurus, kurang dari 85 persen dari nilai normal menurut umur dan tinggi badanmu
- Kesehatan buruk
- Mudah pusing
- Tiga atau empat siklus menstruasimu terganggu, jika kamu perempuan.
Catat pertanda kebiasaan makan yang buruk
Selain perubahan fisik yang mempengaruhi tubuh Kamu, eating disorder kerap dihubungkan dengan kondisi emosi dan perubahan tingkah laku seperti
- Mencari alasan agar bisa tidak makan
- Menemukan cara agar makan sedikit atau membuang makanan tanpa diketahui
- Terobsesi dengan diet, terus menerus membicarakan diet
- Enggan berhubungan dengan orang atau keluar dengan orang karena takut diajak makan.
Mencari tahu kenapa kamu menderita eating disorder
Ini bagian yang cukup sulit karena tak semua orang mau jujur pada diri sendiri. Kalau kamu kebetulan sudah menyadari kebiasaan makanmu buruk, mulailah bertanya pada dirimu kenapa dan mulai kapan mengalaminya.
Susun jurnal tentang kebiasaan makanmu
Mungkin terdengar tidak praktis, namun keberadaan jurnal ini memiliki dua kegunaan. Pertama, kamu bisa mengetahui pola makanmu. Memungkinkanmu maupun terapis untuk mengetahui tipe makanan apa yang bisa dikonsumsi, kapan, dan bagaimana itu terjadi.
Kedua, meski sifatnya subyektif, jurnal memungkinkanmu menulis apa yang kamu pikirkan, perasaanmu, dan kondisi emosional yang berhubungan. Baik itu yang timbul saat akan atau usai mengkonsumsi makanan tertentu.
So, segera ya guys buat coba berbagai tips di atas, supaya gak semakin runyam masalahnya. Jangan sampai ada kata terlambat soal kesehatan.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!