Psoriasis merupakan penyakit peradangan kulit yang serius. Tidak hanya menyerang semua kalangan, penyakit yang ditandai dengan ruam merah pada kulit ini juga bisa menurunkan mental penderitanya secara signifikan. Orang Dengan Psoriasis & Psoriatik Arthritis atau ODPA menunjukan gejala kulit bersisik, kemerahan, hingga radang sendi.
Belum diketahui pasti penyebab munculnya penyakit ini selain dari faktor keturunan yang kemudian dipicu oleh stres. Menurut dr. Danang Tri Wahyudi, Sp. KK(K), seorang spesialis kulit dari rumah sakit Dharmais mengungkapkan bahwa perjuangan para ODPA bukan hanya soal fisik tetapi juga mental yang menyebabkan mereka sering merasa minder dalam pergaulannya. Bahkan prevalensi depresi diperkirakan hampir sama dengan mereka yang menderita penyakit mematikan lain seperti kanker, jantung, dan diabetes.
“Tidak dapat dipungkiri, psoriasis memiliki dampak besar bagi kesehatan fisik dan mental. Kualitas hidup pasien sudah pasti menurun dan mempengaruhi kepercayaan diri mereka,” lanjut Tri.
Meski di Indonesia belum bisa diketahui data ODPA, sebagai gambaran saja bahwa di Amerika Serikat sekitar 7,5 juta jiwa menjadi korban penyakit ini. Pengobatan yang pasti untuk menyembuhkan pun belum bisa diketahui. Beberapa langkah untuk terapi psoriasis seperti pengolesan salep, obat oral, atau penyinaran menggunakan sinar UVA &B, juga masih terbilang belum secara total menyembuhkan. Pilihan terapi yang lain adalah terapi secukinumab yang juga dianggap manjur dibandingkan dengan metode terapi yang lain.
Namun, muncul harapan ketika penelitian Rieder SA dkk yang telah diterbitkan pada tahun 2010 lalu memunculkan nama tanaman ganja sebagai pengobatan. Ya, kandungan senyawa cannabinoid yang ada pada tanaman Cannabis atau ganja bisa memberikan efek anti inflamasi serta imunosupresif yang berfungsi menekan sistem imun pada tubuh penderita psoriasis.
Cara kerja senyawa cannabinoid adalah dengan menghambat proliferasi keratinosit, yaitu proses pembelahan sel aktif dari sel epidermis utama. Diketahui lebih lanjut ternyata cannabinoid juga membantu proses imunosupresif serta anti inflamasi bagi penyakit asma, diabetes, rheumatoid, multiple sclerosis, dan arthritis. Sayangnya, penggunaan tanaman ganja untuk pengobatan ini masih dilarang keras di beberapa negara.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!