Bagi kalian Millenials di Timur Indonesia, khususnya Makassar, mengaku sebagai pecinta buku dan dunia tulis-menulis tentu sudah tidak asing lagi dengan even tahunan Makassar International Writers Festival (MIWF).
Konsep dasar MIWF ini adalah sebagai perayaan dunia sastra, perbukuan, dan tulis-menulis. Menjadi tempat pertemuan antara penulis dan pembaca, dari tahun ke tahun, festival ini berkembang menjadi ruang perjumpaan bagi mereka yang terjun di industri kreatif dari berbagai bidang untuk sharing inspirasi dan belajar.
Di tahun 2018 MIWF mengangkat tema Voice/Noise, bertempat di Benteng Rotterdam Makassar pada tanggal 2-5 Mei, tema ini dikaitan dengan menjelang tahun pesta demokrasi Indonesia di 2019.
MIWF dalam perkembangannya dari tahun ke tahun selalu mengusung program-program yang sukses menarik minat para pecinta literasi untuk selalu hadir setiap tahunnya. Sebagai bukti konsistensi untuk mendekatkan penulis dan pembacanya, event ini juga menghadirkan tokoh-tokoh literasi dari dalam dan luar negeri.
Ayu Utami, salah satu penulis wanita yang karyanya sempat mengundang kontroversi di tahun 2000 menjadi salah satu bintang tamu. Saman, salah satu karya kontroversinya yang memuat adegan eksplisit tentang seks dan tergolong dalam ‘sastra wangi’ di kaji dalam salah satu forum diskusi MIWF tahun ini. Tidak hanya Ayu Utami, penyair legendaris Sapardi Djoko Damono dan para penulis berbakat baik lokal, nasional dan luar negeri bisa ditemui di MIWF 2018.
MIWF tidak hanya tentang buku saja, tapi juga musik, kuliner dan pernak-pernik. Setiap tahun selalu ada stall yang menjual berbagai kuliner kekinian dan pernak-pernik. Pertunjukan seni juga akan digelar setiap hari sebagai rangkaian acara yang turut meramaikan perayaan literasi di Timur Indonesia ini.
Nah, tertarik untuk hadir di MIWF 2018? Kamu bisa mengecek program-program gratisnya di sini.