Laras Risa
Para penyebar Islam di Gorontalo dahulu disebut sebagai Aulia atau bisa juga disebut sebagai Raja Besar Gorontalo. Diantara para penyebar Islam tersebut ada 1 nama yang sudah ternama yaitu Raja Bulango atau lebih sering dikenal sebagai Raja Hubulo Gobel. Diketahui selain sebagai raja, ia juga merupakan tokoh penyebar agama Islam di abad 17 silam.
Makam Raja Hubulo Gobel ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan menjadi tempat ziarah favorit pengunjung. Bagi kamu yang berminat ingin mengunjungi objek wisata sejarah ini silakan saja datang ke Desa Keramat, Tapa, Kabupaten Bone Bolango atau sekitar 20 kilometer dari Ibu Kota Gorontalo.
Biasanya saat hari Jumat, desa Keramat ini semakin ramai dikunjungi orangorang yang ingin berziarah atau sekedar berwisata saja. Namun ada yang unik dari kebiasaan para perziarah yaitu mereka selalu membawa pulang tanah pusara Raja tersebut.
Konon menurut kepercayaan yang berkembang di masyarakat dan peziarah, tanah yang mereka ambil tersebut jika dibuang ke sumur maka akan membuat air sumur menjadi lebih jernih serta bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bahkan meskipun tanah di makam tersebut sering diambil oleh peziarah tetapi kondisi tanah makan tidak pernah berkurang.
Makam Raja Hubulo ini merupakan makam keluarga besar Gobel. Selain terdapat makam raja tersebut juga terdapat pula makam Tyaeb Mohammad Gobel yang tak lain adalah pendiri perusahaan elektronik Indonesia PT National Panasonic Gobel. Hingga saat ini perusahaan tersebut tetap berjaya dan dilanjutkan oleh putranya Rahmat Gobel.
Selain memiliki destinasi wisata berupa makam Raja Buhulo, di kawasan ini juga terdapat pemandangan alam yang sangat memesona. Di Desa Keramat ini terdapat Pesantren Hubulo yang juga merupakan peninggalan Raja Hubulo dan masih difungsikan sampai saat ini. adanya destinasi wisata sejarah ini ternyata mampu menjadi aset yang berharga bagi desa tersebut sehingga masyarakat desa juga terus berusaha untuk selalu merawatnya.
Diketahui bahwa Desa Keramat memiliki luas sekitar 0,85 km persegi serta dihuni oleh 1.326 jiwa. Jumlah penduduk yang banyak ini membuat pemerintah desa setempat berupaya membuat lompatan agar bisa menggenjot pembangunan serta pariwisata di kawasan ini.
