Kisah wanita asal Sulawesi Selatan ini memang mencuri perhatian terutama bagi umat Islam di tanah air. Pasalnya, sujud wanita ini saat menjalankan salat magrib di Mekah pada Senin 23 April 2018 merupakan sujudnya yang terakhir selama berada di dunia. Diketahui nama wanita asal Sulawesi Selatan tersebut adalah Defty Rekiwati Ande Latief yang meninggal dunia saat ia menjalankan ibadah Umrah di Mekah.
Defty sebetulnya merupakan putri dari Ande Latief yang tak lain adalah manajer PSM di era 1991-1992. Bahkan pada saat menjalankan ibadah umrah tersebut, Defty berangkat bersama dengan rombongan para menteri Republik Indonesia. Jenazah Defty telah di salatkan di Masjidil Haram serta dimakamkan di pekuburan Mala Mekah pada Selasa 24 April 2018.
Ande Abdul Latief yang merupakan ayah dari Defty adalah pengusaha travel umrah dan haji. Bahkan Ande juga menjadi mantan calon legislatif RI Dapil Sulawesi 2008. Dalam rombongan ibadah umrahnya tersebut, Defty berangkat bersama dengan Puan Maharani yang saat ini menjabat sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Selain itu dalam rombongan tersebut diikuti pula oleh Nila F Moeloek yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Kegiatan umrah yang diikuti oleh para menteri tersebut juga dalam rangka melakukan peninjauan kesiapan ibadah haji tahun 2018 atau 1439 Hijriah. Ketika berita duka ini telah sampai ke tanah air, banyak ucapan belasungkawa yang ditujukan pada Defty. Menurut kerabatnya, Defty atau sering dipanggil Pung Ela merupakan sosok yang baik dan peramah.
Rasa sedih bercampur kaget langsung menghinggapi keluarga Defty. Meninggalnya Defty di tanah suci saat menjalankan ibadah umrah dan salat magrib menjadi sebuah harapan bagi keluarga semoga Defty dapat mewakili keluarganya sebagai khadimul haramain yang berarti pelayan tamu Allah.
Dari peristiwa meninggalnya Defty bisa menjadi hikmah bagi Umat Islam bahwa maut memang bisa datang kapan saja dan dimana saja. Beruntunglah Defty yang dipanggil Allah SWT saat ia sedang menjalankan ibadah salat magrib di Masjidil Haram. Semoga bisa menjadi renungan dan teladan bagi umat Islam lainnya.