Kalo kamu masuk ke dalam wilayah Kota Barru maka kamu akan banyak melihat monumen dan landmark ikon dengan nama Colliq Pujie. Ada monumen, perpustakaan, ruang rapat, bahkan baruga. Tentu semua dibangun untuk mengenang dan menghormati sosok yang konon jadi budayawan terkenal di Kota Barru.
Pertama kamu bisa melihat Taman Colliq Pujie yang juga punya monumen pahlawan budaya Colliq Pujie. Taman yang juga berfungsi sebagai alun-laun Kota Barru ini punya banyak fasilitas umum yang bisa dinikmati oleh masyarakat secara gratis semacam jogging track dan beberapa peralatan fitnes. Lokasi taman ini memang cukup dekat dengan Kantor Bupati Barru dan Tugu Payung sehingga menjadi ikon yang sering didatangi masyarakat untuk melakukan aktifitas ruang terbuka.
Selain Taman Colliq Pujie yang ada di dekat Kantor Bupati, ada juga perpustakaan daerah yang jaraknya hanya 200 meter dari taman yang juga dinamai Perpustakaan Colliq Pujie. Nggak cuma itu, salah satu aula di Kantor Bupati Barru juga dinamai ruang Colliq Pujie dan sering digunakan untuk rapat dan kunjungan kerja.
Beralih agak jauh dari pusat kota sekitar 17 km dari Kota Barru, terdapat Desa Pancana yang juga memiliki baruga bernama Colliq Pujie dan hingga saat ini masih aktif digunakan untuk acara desa dan kepentingan umum. Jadi sebenarnya siapa Colliq Pujie sehingga namanya diabadikan jadi taman dan beberapa monumen penting?
Colliq Pujie punya nama lengkap Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa Matinroeri Tucae yang merupakan putri dari La Rumpang, seorang raja dari Kerajaan Tanete yang sekarang menjadi Kabupaten Barru. Dia adalah sosok yang dikenal sebagai penyalin dan penyunting 12 jilid buku yang terdiri dari 300 ribu bait naskah I Lagaligo. Dari kepiawaiannya menyalin dan menyunting naskah ini maka pemerintah setempat memberinya gelar Datu Tanete dan Pahlawan Budaya yang menjadikannya inspirasi dari beberapa monumen yang tadi dibicarakan diatasnamakan dirinya.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!