in

Memaksimalkan Hidup dan Kesehatanmu Lewat Komunitas

Di zaman millenial ini, makin banyak komunitas terbentuk. Biasanya komunitas-komunitas ini terbentuk karena hobi yang sama. Tapi pada dasarnya, lingkup pertemananmu bisa dibilang komnunitas, lho! Intinya, hubungan sosial yang kamu bangun dengan orang lain.

Taukah kamu, kalau orang yang punya komunitas yang mendukung akan menjalani hidup dengan lebih bahagia, jarang sakit, dan umur lebih panjang? Ada sebuah proyek yang dilakukan untuk menilai hubungan ini.

Terbukti bahwa lansia yang punya hubungan baik dengan keluarga dan teman sosialnya memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah daripada mereka yang memiliki hubungan buruk dalam keluarga maupun lingkungannya (anti-sosial).

Bahkan, orang sakit bisa yang mendapat dukungan dari keluarga dan kerabat dekat memiliki harapan hidup lebih lama daripada mereka yang ‘merasa sendiri’. Kamu bisa membaca lebih lanjut tentang Roseto Effects di berbagai literatur mengenai penelitian ini.

Simpulannya, hidup dengan hubungan antar personal (sosial) yang baik akan berdampak baik pula pada kesehatanmu. Bahkan, lebih dari itu yaitu hidupmu. Lalu bagaimana caranya membangun komunitas yang saling mendukung?

Kamu nggak perlu membangun komunitas. Kamu hanya perlu

1. Jadi diri sendiri

Kamu nggak perlu mempromosikan diri sendiri. Kamu nggak perlu berbuat baik supaya dapat feedback dari orang lain. Jadilah orang yang otentik/ori, karena apapun yang kamu lakukan pasti ada yang suka, ada pula yang nggak suka. Jangan berusaha untuk menyenangkan semua orang. Buatlah dirimu sendiri dulu senang, percaya diri, dan bahagia. Hal positif yang ada dalam dirimu pasti akan terpancar dari aura.

Nggak perlu mencari teman. Teman yang baik nanti pasti akan datang sendiri. Dari situlah kita bisa menyeleksi.

2. Jaga teman baik dan tinggalkan teman yang sekiranya bersifat negatif

Aura itu akan terpancar dan diserap oleh masing-masing kita. Kalau kita bergaul dengan orang yang sifatnya negatif (pemalu, gampang menyerah, mudah meninggalkan ketika orang lain sedang susah), jangan heran kalau nantinya kamu jadi seperti dia. Maka dari itu, selektiflah dalam memilih teman.

Kalau kamu merasa belum menemukan teman positif di sekitarmu, percayalah kalau keluarga adalah segalanya. Nggak ada keluarga yang akan meninggalkan anggotanya ketika sedang butuh dukungan. Jadi, tetaplah bersyukur karena kamu masih punya keluarga yang siap sedia membantumu.

Jangan ragu untuk menjauhi teman yang negatif, sebelum kamu sendiri menyerap aura negatif tersebut.

3. Komitmen

Selalu ingat kalau benih yang kau tabur, akan kau tuai. Jadi, kalo kamu menanam kebaikan jangan setengah-setengah dan harus ikhlas. Kalau kamu ingin di-support, maka kamu harus berkomitmen menjaga hubungan sosialmu itu. Bisa dengan saling menjaga perasaan (hati-hati dalam berututr kata), membantu dalam suka dan duka, saling percaya, dan sebagainya.

4. Buang jauh rasa egois

Keegoisan inilah yang biasanya jadi awal terbentuk masalah. Jadi, usahakan untuk selalu mau berbagi dan terbuka. Jangan hanya mementingkan sendiri. Ingat poin nomor 4.

5. Selalu terbuka pada opini dan ide baru

Orang yang mau terbuka akan lebih disukai banyak orang. Emang, nggak semua opini dan ide harus kita terima. Tapi, jangan menutup diri. Kamu bisa dapat pengetahuan dan perspektif baru dari orang lain yang mungkin nggak terbersit di pikiran kamu.

Kalau sudah berkomitmen melakukan kelima tips diatas dijamin kamu bakal dapat teman positif lebih banyak lagi. Selamat mencari, selamat menjadi orang yang lebih sosial ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rasa Takut Bisa Berdampak pada Kesehatan, Lho!

Aplikasi yang Membantu Meningkatkan Produktivitasmu