Siapa sangka, di balik pesona keindahan alam dan keramahan warganya, Lombok kaya akan menu makanan dan jajanan tradisional yangbenar-benar menggugah selera. Alhasil, kesemuanya ini membuat kunjungan di pulau yang terletak 4 jam perjalanan laut dari pulau Bali itu semakin berkesan. Salah satu fitur yang paling unik dari makanan Lombok adalah sate.
Ada banyak olahan sate di Pulau Lombok. Masing-masing memiliki cara pengolahan, bahan dasar, dan cita rasa yang berbeda. Tidak sulit untuk menemukan berbagai macam sate khas Lombok ini. Karena dapat dengan mudah ditemui di berbagai titik di tengah kota maupun pinggiran Mataram, terutama di pasar-pasar tradisional. Ingin tahu lebih lanjut soal sate-sate khas Lombok, simak daftar berikut.
Sate Bulayak
Ada dua macam pilihan Sate Bulayak saat kamu hendak memesannya, yakni jeroan (usus) atau daging. Bahan dasar Sate Bulayak adalah sapi yang diolah sedemikian rupa dengan bumbu yang kaya rempah. Cara memakannya pun unik. Kamu harus mencelupkan sate yang baru dibakar itu ke kuah yang biasa disebut dengan pelale.
Kamu akan temukan cita rasa gurih bercampur dengan rempah yang tidak terlampau kuat. Sate Bulayak jarang sekali ditemukan disajikan bersama dengan nasi. Hanya ada lontong untuk menemani sate yang harga jualnya bisa Rp 500 per tusuk hingga Rp 20.000 untuk 10 tusuk sate ini.
Sate Rembiga
Sate yang satu ini paling banyak dicari oleh wisatawan karena brand-nya yang sangat kuat. Rembiga sendiri adalah nama sebuah lokasi yang letaknya tak jauh dari bekas Bandara Selaparang yang kini tak lagi difungsikan untuk penerbangan komersil. Bahan dasar sate ini adalah daging sapi dan tidak disajikan dengan kuah atau pun lontong.
Warga Lombok terkadang memakannya tanpa nasi atau kuah sama sekali. Rasanya nikmat dan gurih serta relatif lebih kaya aroma rempah sehingga segar dan bisa dijadikan camilan. Sate ini tergolong mahal, dengan harga jual mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per tusuk sate.
Sate Pusut
Berbeda dengan yang lain, sate pusut ini diperjual-belikan dengan tusuk bambu yang ukurannya relatif lebih besar. Dagingnya sendiri merupakan campuran antara daging sapi dengan parutan kelapa. Ketika keduanya dibakar, yang tersisa adalah sensasi gosong yang mengeluarkan aroma gurih. Seperti sate lainnya, sate pusut biasa dimakan tanpa nasi atau lontong, dan juga tanpa kuah sebagaimana Sate Bulayak. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 5.000, kamu bisa mendapatkan 5 tusuk Sate Pusut yang nikmat ini guys.
Sate Tanjung
Ini yang paling berbeda dari semua jenis sate di Pulau Lombok, karena satu-satunya yang terbuat dari daging ikan. Setelah daging ikan dipisah dari tulangnya, maka diberi bumbu dan dikepalkan pada tusuk sate yang terbuat dari lidi kelapa. Aroma bumbu sate tanjung termasuk yang paling kuat cita rasa rempahnya dan cenderung pedas. Pastinya pas buat kamu yang doyan banget masakan pedas.
Sate yang satu ini sangat terasa nikmat bila dimakan bersama dengan sayur urap. Biasanya, dengan uang lima ribu rupiah, kamu sudah bisa mendapatkan 4 tusuk Sate Tanjung. Enggak pengen nih?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!