CakapCakap – Cakap People! Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin 21 April 2025 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus meninggal di usia 88 tahun setelah beberapa bulan kondisinya kritis karena penyakit pneumonia.
Paus Fransiskus dikenal lantang menyuarakan perdamaian dan keadilan, terlepas dengan perbedaan agama, ras, atau negara. Dalam beberapa kesempatan, Paus Fransiskus konsisten menyerukan gencatan senjata di Palestina atas dasar kemanusiaan dan perdamaian. Ungkapannya soal Gaza tersebut kembali viral di media sosial yang menyentuh hati.
“Ini adalah kekejaman. Ini bukan perang.”

Dalam sebuah unggahan yang dibagikan seorang pengguna X @BeckettUnite pada 21 April 2025 setelah wafatnya Paus Fransiskus. Dalam videonya, Paus Fransiskus berbicara tegas tentang kekejaman yang terjadi di Gaza. Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus pada tanggal 21 Desember 2024, sehari setelah serangan udara Israel menewaskan 25 orang warga sipil Gaza yang memakan banyak korban anak-anak.
“Kemarin, anak-anak dibom. Ini adalah kekejaman. Ini bukan perang,” ungkap Paus Fransiskus.
Ungkapannya menjadi bagian dari kritik Paus Fransiskus terhadap serangan udara di Gaza. Paus Fransiskus menyampaikan bahwa hal itu bukanlah perang, tetapi sebuah kekejaman yang tidak bisa dibenarkan.
Kepedulian Paus Fransiskus Terhadap Warga Gaza
Paus Fransiskus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap penderitaan rakyat Gaza. Melansir dari AP News, dalam 18 bulan terakhir hidupnya, beliau rutin melakukan panggilan malam ke Gereja Keluarga Kudus di Gaza. Paus Fransiskus memberikan dukungan dan doa kepada sekitar 600 orang yang berlindung di sana.
Dalam sebuah unggahan video yang diunggah pengguna @Taj_Ali1 di X, terlihat Paus Fransiskus telah melakukan panggilan video dengan Pastor Gabriele Romanelli di Gereja Keluarga Kudus di Gaza dan Pastor Yusuf Asad. Paus Fransiskus memastikan keamanan mereka juga memastikan bahwa mereka dan yang lainnya makan dengan baik.
Pesan Terakhir Paus Fransiskus Soal Gaza
Dalam kondisinya yang tengah memburuk, Paus Fransiskus tampil menyapa publik dalam perayaan Paskah pada Minggu 20 April 2025, ia mengucapkan selamat Paskah di Lapangan Santo Petrus dan memberikan beberapa pesan dari balkon Basilika Santo Petrus.
Dalam pesan paskah yang dianggap sebagai pesan terakhirnya itu, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas. Beliau juga menyampaikan kedekatannya dengan penderitaan umat Kristen di Palestina dan Israel. Bapak suci memikirkan masyarakat Gaza, khususnya komunitas Kristen di sana, di mana konflik yang mengerikan terus terjadi menyebabkan banyak kematian dan kehancuran.
Kata-Kata Bijak Paus Fransiskus Soal Kemanusiaan
Paus Fransiskus dikenang sebagai pemimpin yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan. Pernyataannya tentang Gaza akan menjadi kenangan dan sebagai seruan untuk kemanusiaan. Tak hanya itu, banyak perkataannya yang bisa menjadi pesan untuk diingat dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini beberapa kata-kata bijak Paus Fransiskus soal kemanusiaan yang dilansir dari berbagai sumber:
1. “Sedikit belas kasih saja bisa membuat dunia ini jadi lebih hangat dan adil.”
2. “Marilah kita memohon kepada Tuhan agar membuat hati kita rendah hati dan mau menerima”
3. “Kita semua adalah saudara dan saudari, anak-anak dari satu Bapa. Mari kita bekerja sama untuk membangun dunia yang lebih adil dan damai.”
4. “Ketidakpedulian itu berbahaya, ia membuat kita buta terhadap sesama.”
5. “Tuhan tidak pernah berhenti memimpikan kita menjadi pria dan wanita yang penuh harapan, harmoni, dan kedamaian, sebagai manusia yang tidak terkalahkan dalam kesulitan. Semoga kita mempunyai keberanian untuk memimpikan sendiri apa yang Tuhan impikan untuk kita”
6. “Dalam menghadapi situasi yang tidak adil dan menyakitkan, iman membawa kita pada terang yang memecah kegelapan.”
7. “Kemanusiaan kita diukur dengan cara kita memperlakukan yang paling rentan di antara kita.”
8. “Ketika kita tidak menyembah Tuhan, kita menyembah sesuatu yang lain. Uang dan kekuasaan adalah berhala-berhala palsu yang sering kali menggantikan Allah.”
9. “Kita tidak boleh pasrah pada kenyataan bahwa sebagian orang ditakdirkan hidup dalam kemiskinan.”
10. “Betapa saya menginginkan gereja yang miskin untuk orang-orang miskin.”