in ,

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Hingga 11 Maret

Peringatan tersebut tak hanya sekadar informasi, tak seruan tindakan nyata

CakapCakapCakap People! BMKG mengeluarkan peringatan tentang adanya potensi cuaca ekstrem pada tanggal 4-11 Maret 2025 di wilayah Indonesia, tak terkecuali di Jakarta dan sekitarnya. Peringatan tersebut tak hanya sekadar informasi, tak seruan tindakan nyata.

Informasi tentang cuaca ekstrem tersebut disampaikan akun resmi Instagram Pemprov Jakarta @dkijakarta pada Sabtu 8 Maret 2025 menjelang sore ini meneruskan peringatan dari BMKG. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak cuaca ekstrem tersebut.

BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Hingga 11 Maret
Ilustrasi

“BMKG mengingatkan bahwa hujan sangat lebat hingga ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada 4-11 Maret 2025. Sejumlah faktor atmosfer, seperti sirkulasi siklonik dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), turut memperkuat pertumbuhan awan hujan,” kata Humas Pemprov Jakarta melalui postingannya itu sebagaimana dilihat pada Sabtu.

Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, pemerintah daerah harus segera merespons peringatan dini dengan langkah mitigasi nyata guna mengurangi risiko bencana. Potensi hujan lebat, angin kencang, dan banjir masih tinggi di sejumlah daerah.

“Peringatan dini bukan hanya sekadar informasi, tetapi juga seruan untuk tindakan nyata. Pemerintah daerah harus segera menindaklanjuti setiap peringatan dengan langkah mitigasi yang konkret agar dapat mengurangi korban jiwa dan kerugian materiil,” ujarnya melalui siaran persnya sebagaimana disampaikan pula oleh akun resmi BMKG @infobmkg.

Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem telah terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kota Cirebon, Riau, Kabupaten Bogor, Kabupaten Mimika, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Manggarai. Dinamika atmosfer dan prospek cuaca selama tanggal 4-11 Maret 2025, yakni Gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin diprediksi tetap aktif.

Lalu, terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia, tepatnya di barat Aceh, serta di selatan Papua yang menyebabkan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di berbagai perairan. Lalu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di Kepulauan Papua turut memperkuat dinamika atmosfer di kawasan timur Indonesia.

“BMKG telah menyebarkan informasi melalui berbagai kanal komunikasi, seperti website, aplikasi mobile, SMS, hingga media sosial,” tutur Dwikorita.

Adapun potensi hujan intensitas tinggi terjadi di kawasan Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Kepulauan Papua. Potensi hujan deras dampak MJO terjadi di kawasan Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, D.l. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, serta hampir seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Selain itu, dampak pada aktivitas maritim serta masyarakat pesisir, yang mana daerah pertemuan angin (konfluensi) terjadi di Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, hingga Papua bagian selatan. Lalu, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terjadi di Laut Natuna, Laut Banda, perairan selatan Sulawesi, Laut Arafuru, dan Maluku, dari Pesisir Timur Riau hingga Kep. Riau, dari Sumatra Barat hingga Sumatra Selatan, dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Selatan Jawa Barat, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan, dari Laut Sulawesi hingga Kalimantan Timur.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Cara Mudah Mengelola Diabetes selama Ramadan Agar Puasa Lancar

3 Cara Mudah Mengelola Diabetes selama Ramadan Agar Puasa Lancar

3 Fakta PNS WFA Mulai 24 Maret, Ini Kriteria dan Jam Kerjanya!

3 Fakta PNS WFA Mulai 24 Maret, Simak Kriteria dan Jam Kerjanya!