CakapCakap – Cakap People! Menikmati secangkir kopi bisa meningkatkan energi sekaligus menepis rasa kantuk seseorang. Hal tersebut bisa terjadi karena kandungan kafein yang ada pada kopi. Kafein bermanfaat dalam meningkatkan kewaspadaan, energi, dan konsentrasi, menurut Medical News Today.
Seperti diketahui, kafein bekerja dengan cepat. Banyak orang merasakan efeknya dalam hitungan menit. Setelah itu, kafein masih bertahan di tubuh selama beberapa jam setelah dikonsumsi.

Lantas, berapa lama efek kafein dalam secangkir kopi hingga membuat tubuh tetap terjaga di sepanjang malam?
Waktu yang Dibutuhkan untuk Memetabolisme Kafein
Kadar kafein mencapai puncaknya dalam darah sekitar 15-45 menit setelah dikonsumsi. Kemudian, kafein dengan cepat dimetabolisme oleh hati.
Kebanyakan orang merasakan efek paling kuat selama periode ini. Mereka cenderung merasakan gelisah, ingin buang air kecil, dan tiba-tiba merasa bersemangat. Gejala tersebut hilang seiring kafein mulai terurai dalam tubuh.
Melansir Medical News Today, kafein mempunyai waktu paruh selama 5 jam. Sebagai informasi, waktu paruh adalah jumlah waktu yang dibutuhkan suatu zat untuk menyusut menjadi setengah dari jumlah aslinya.
Kita ilustrasikan, seseorang yang mengonsumsi 40 mg kafein akan memiliki sisa 20 mg kafein dalam sistemnya setelah 5 jam mengonsumsinya. Jadi, sistem tubuh masih mengandung kafein setelah beberapa jam meskipun efek kafein mulai terasa berkurang karena penurunan dosis.
Lama Efek Kafein Bertahan pada Sistem Tubuh

Tidak ada batasan waktu yang ditentukan. Semua itu bergantung pada banyak faktor.
Menurut Ilisa Nussbaum, MPH, RDN, ahli gizi klinis di rumah sakit Yale New Haven, yang dilansir dari Business Insider, kafein dapat berdampak pada kita dengan intensitas yang berbeda. Faktor usia, berat badan, frekuensi konsumsi, dan genetik berperan terhadap cara seseorang memetabolisme kafein.
Selain itu, lamanya efek konsumsi kafein juga bergantung pada seberapa sensitif seseorang terhadap kafein. Orang yang sensitif terhadap kafein, efeknya bisa bertahan selama berjam-jam atau hingga keesokan harinya.
Di sisi lain, menurut profesor di Department of Clinical and Preventive Nutrition Sciences, Rutgers University, Deborah Cohen, DCN, RDN, waktu yang dibutuhkan tubuh untuk terlepas dari efek kafein sekitar 10 jam.
“Diperlukan waktu sekitar 10 jam agar kafein benar-benar keluar dari sistem tubuh,” ujar Cohen, seperti dikutip dari Business Insider.
Jadi bisa disimpulkan bahwa kopi mampu membuat tubuh tetap waspada hingga 10 jam setelah mengonsumsinya. Hal itu karena kandungan kafein di dalam kopi. Namun, estimasi 10 jam tersebut juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia, berat badan, genetik, hingga seberapa sensitif orang terhadap kandungan kafein.