CakapCakap – Cakap People! Aktivitas jalan kaki adalah salah satu olahraga ringan yang praktis dan sering dipilih banyak orang untuk menjaga kesehatan serta membantu menurunkan berat badan. Olahraga ini tidak memerlukan peralatan khusus, dapat dilakukan kapan saja, dan memberikan banyak manfaat bagi tubuh, seperti meningkatkan kebugaran jantung dan membakar kalori.
Namun, meskipun rutin olahraga jalan kaki setiap hari, tidak sedikit orang yang merasa berat badan mereka tidak mengalami perubahan signifikan. Kondisi ini tentu menimbulkan kebingungan dan frustrasi bagi sebagian orang.
Lalu, apa saja alasan lainnya yang membuat berjalan kaki tidak memberikan hasil maksimal untuk menurunkan berat badan? Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Berat Badan Tetap karena Kamu Membangun Otot
Meskipun berjalan kaki tidak seintens latihan angkat beban, aktivitas ini tetap bisa membangun otot, terutama jika kamu sebelumnya jarang bergerak. Jika kamu baru mulai berjalan kaki secara rutin, tubuhmu akan merespons perubahan ini dengan membangun otot, terutama di area kaki seperti betis, paha, dan bokong.
Jika kamu melakukan jalan kaki menanjak atau memakai rompi berbobot (weighted vest), otot akan bekerja lebih keras sehingga massanya bertambah. Berdasarkan penjelasan dari Andy Vincent yang merupakan seorang personal trainer yang dilansir dari Women’s Health, hal ini bisa membuat berat badan tetap atau bahkan naik meskipun kamu membakar lemak, karena otot memiliki massa yang lebih padat dibandingkan lemak.
2. Jalan Kaki Terlalu Banyak dalam Waktu Singkat
Jika kamu langsung meningkatkan frekuensi dan durasi berjalan kaki secara drastis, tubuh akan membakar kalori lebih banyak. Namun, ini juga bisa membuat tubuh mengirim sinyal lapar lebih kuat sebagai upaya menjaga keseimbangan energi.
Akibatnya, kamu mungkin makan lebih banyak tanpa sadar sehingga berat badan tidak turun.
3. Intensitas Jalan Kaki Terlalu Rendah
Meskipun berjalan kaki bisa membakar kalori, intensitas yang rendah sering kali tidak cukup efektif untuk membakar lemak visceral, yaitu lemak yang tersimpan di sekitar organ tubuh. Jika tujuanmu adalah mengurangi lemak ini, jalan kaki dengan intensitas lebih tinggi bisa menjadi solusinya.
Contohnya seperti, kamu bisa mencari rute dengan tanjakan curam dan coba berjalan dengan kecepatan maksimal selama satu menit, lalu turun dan ulangi beberapa kali. Dengan cara ini, kamu bisa membakar kalori lebih banyak.
4. Kurang Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas ternyata punya peran penting dalam menjaga kesehatan fisik, mental, serta berat badan. Banyak orang sering kali tidak menyadari bahwa kualitas tidur yang buruk bisa menjadi salah satu penyebab berat badan sulit turun, meskipun sudah berusaha dengan rutin berjalan kaki atau berolahraga.
Studi menunjukkan bahwa kurang tidur atau bahkan terlalu banyak tidur memiliki keterkaitan dengan peningkatan risiko obesitas. Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang ideal, sistem metabolisme menjadi tidak optimal, sehingga mempengaruhi cara tubuh membakar kalori dan mengatur hormon yang berperan dalam rasa lapar dan kenyang.
5. Mengabaikan Pola Hidup Sehat Lainnya
Cakap People! Berjalan kaki saja tidak cukup jika pola hidupmu tidak mendukung penurunan berat badan. Faktor seperti stres berlebihan, dehidrasi, atau kebiasaan duduk terlalu lama juga bisa mempengaruhi proses penurunan berat badan.
Jadi, perlu untuk memperhatikan aspek pola hidup sehat lainnya, seperti mengelola stres dengan baik, minum air putih minimal 2 liter sehari, bergerak aktif sepanjang hari dan mengurangi waktu duduk yang terlalu lama.