CakapCakap – Cakap People! Buah-buahan apa saja yang bisa membantu meningkatkan daya ingat? Salah satu masalah kesehatan pada otak yaitu penurunan daya ingat. Hal ini sering dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, fungsi saraf otak cenderung menurun akibat berkurangnya aliran darah yang mengalir ke otak, sehingga kinerja otak tidak lagi optimal.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan otak sejak usia muda menjadi sangat penting. Salah satu cara efektif yang bisa dilakukan adalah dengan menjalani pola hidup sehat melalui pola asupan makanan dan buah-buahan yang bergizi.
Dilansir dari Mayo Clinic, konsumsi makanan yang mengandung lemak sehat serta makanan nabati kaya akan fitonutrien dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak dan membantu menjaga fungsinya tetap optimal.
Fitonutrien merupakan senyawa antioksidan yang ada dalam berbagai tanaman. Senyawa itu dapat membantu memperlambat proses penuaan serta mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit otak. Selain makanan, ada berbagai jenis buah yang baik dikonsumsi untuk kesehatan otak dan meningkatkan daya ingat, berikut adalah lima di antaranya.
1. Apel
Apel diketahui mengandung banyak quercetin, yaitu salah satu jenis flavonol yang termasuk dalam kelompok polifenol flavonoid. Quercetin memiliki manfaat penting, yakni melindungi sel-sel pembuluh darah di otak dari kerusakan akibat stres oksidatif.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi apel secara rutin setiap hari dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer dan demensia.
Peneliti juga menemukan bahwa menambahkan apel ke dalam pola makan harian berpotensi melindungi sel-sel neuron dari kerusakan akibat neurotoksisitas yang disebabkan oleh stres oksidatif. Selain itu, apel memiliki peran signifikan dalam mengurangi risiko gangguan neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer.
2. Alpukat
Menjadi salah satu buah yang kaya akan nutrisi, alpukat diketahui mengandung lebih dari 20 jenis vitamin dan mineral penting dalam setiap porsinya. Nutrisi tersebut meliputi folat, magnesium, kalium, vitamin C, serta berbagai vitamin B. Selain itu, alpukat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan buah lainnya dan kadar gula yang relatif rendah.
Alpukat juga mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. Konsumsi lemak tak jenuh tunggal dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko gangguan kognitif di masa mendatang.
3. Buah Beri
Buah beri, seperti blackberry, blueberry, dan stroberi, mengandung antosianin serta berbagai jenis flavonoid lainnya yang memiliki manfaat dalam meningkatkan fungsi memori otak.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard’s Brigham and Women’s Hospital, perempuan yang rutin mengonsumsi setidaknya dua porsi stroberi atau blueberry setiap minggu menunjukkan penurunan memori yang lebih lambat, hingga sekitar dua setengah tahun dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.
4. Pisang
Pisang mengandung triptofan dalam jumlah yang cukup tinggi. Triptofan sendiri merupakan jenis asam amino yang berperan penting dalam membantu tubuh memproduksi berbagai protein esensial. Dua di antaranya adalah melatonin dan serotonin, yang memiliki fungsi krusial bagi tubuh.
Melatonin berperan dalam mengatur ritme sirkadian atau siklus tidur harian, sedangkan serotonin berfungsi mengendalikan nafsu makan, suasana hati, hingga dorongan seksual. Selain itu, serotonin juga diketahui mampu meningkatkan kemampuan memori otak.
5. Jambu Biji
Cakap People! Jambu biji merupakan buah yang kaya akan berbagai vitamin, termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin B3 (niasin), dan vitamin B6 (piridoksin). Selain itu, buah ini juga mengandung karotenoid dan polifenol dalam jumlah tinggi, yang memberikan manfaat besar bagi kesehatan.
Karotenoid memiliki kemampuan untuk menembus penghalang darah-otak dan dikenal sebagai senyawa antioksidan serta anti-inflamasi yang sangat kuat. Berkat sifat-sifat ini, karotenoid membantu melindungi sistem saraf dari efek buruk radikal bebas, peradangan, dan kerusakan DNA.
Polifenol, di sisi lain, dikenal karena sifat neuroprotektifnya, yang berperan penting dalam mencegah kerusakan akibat neurotoksin dan mendukung kesehatan otak secara keseluruhan.