CakapCakap – Cakap People! Menambahkan garam ke dalam segelas air putih di pagi hari diyakini memiliki berbagai manfaat kesehatan tambahan. Minum air garam hangat telah menjadi pengobatan rumahan untuk pilek dan sakit tenggorokan selama berabad-abad.
Dianjurkan meminum segelas air hangat yang dicampurkan dengan sedikit garam laut atau garam pink Himalaya saat perut kosong di pagi hari. Air garam mengandung mineral natrium klorida (NaCl), dan beberapa garam juga mengandung yodium, kalium, kalsium, zat besi, dan seng. Kombinasi kandungan tersebut dinilai punya banyak manfaat kesehatan, salah duanya dapat menghidrasi tubuh sekaligus mengembalikan kadar energi dan konsentrasi.
Lalu, apa saja manfaat lain dari mengonsumsi air garam bagi tubuh?
1. Mengembalikan Hidrasi dan Keseimbangan Elektrolit
Minum air putih membantu tubuh tetap terhidrasi, tetapi khususnya air garam dapat membantu mengisi kembali elektrolit yang hilang. Garam (NaCl) terdiri dari dua komponen natrium dan klorida yang termasuk elektrolit. Elektrolit berfungsi untuk mengalirkan air ke sel-sel tubuh untuk menyeimbangkan jumlah cairan dan tingkat pH tubuh, serta memberi tenaga pada sistem saraf dan otot.
Orang yang dehidrasi atau kekurangan elektrolit, yaitu natrium, kalium, kalsium, dan magnesium, tubuhnya akan mengalami kelemahan otot, kelelahan, sembelit, sakit kepala, mudah tersinggung, kabut otak (brain fog), dan keinginan untuk makan makanan asin.
Menurut Amy Goodson, M.S., RD, spesialis dietetika olahraga dalam laman EatingWell, minum segelas air dengan sedikit garam terutama berguna jika kamu berolahraga selama lebih dari satu jam di cuaca yang sangat panas dan kehilangan banyak keringat.
“Minum air garam hanya membantu pencernaan jika kadar garam Anda rendah,” kata ahli gizi Rebecca Prade, dikutip dari British GQ Magazine. “Kami melihat hal ini pada kelompok usia yang lebih tua dan mereka yang tidak makan dengan penuh kesadaran atau makan terburu-buru.”
Walau garam dibutuhkan dalam proses pencernaan untuk menyerap nutrisi, tetapi menambahkan garam ke dalam minuman sebenarnya tidak perlu. Faktanya, menurut imonolog Dr Jenna Macciochi, PhD, buah-buahan dan sayuran segar seperti air kelapa, sayuran hijau, alpukat, semangka, pisang, almond, dan brokoli mengandung elektrolit natrium dalam jumlah kecil. Karena mineral ini hanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, kamu sudah mendapatkan cukup garam melalui makanan.
3. Detoksifikasi
Minum air garam hangat di pagi hari saat perut kosong dipercaya membantu detoksifikasi atau proses mengeluarkan racun dari tubuh. Meski begitu, belum ada penelitian nyata yang mendukung hal ini.
Merujuk artikel dalam London Evening Standard, natrium dalam jumlah yang tepat memang bisa membantu ginjal membuang racun dan kotoran dari darah melalui urine. Akan tetapi, terlalu banyak natrium memiliki efek sebaliknya dan justru dapat membebani kesehatan ginjal.
Jadi, pastikan kamu tidak melebihi asupan garam harian yang direkomendasikan.
4. Menjaga Kesehatan Mulut
Air garam hangat secara tradisional telah digunakan sebagai obat kumur karena bersifat antibakteri. Melansir Times of India, minum air garam hangat di pagi hari dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut saat baru bangun tidur. Selain itu, sifat antimikroba pada garam bisa meredakan sakit tenggorokan dan mengurangi peradangan.
Aturan Minum Air Garam
Penulis, pakar, dan juru bicara nutrisi & kesehatan Frances Largeman-Roth, RDN menyebutkan dalam artikel Today, meski klaim yang beredar di internet bahwa minum air garam di pagi hari memberikan hidrasi dan pencernaan yang optimal, kenyataannya tidak ada perubahan yang signifikan jika kamu meminumnya ketika bangun tidur.
Jika kamu adalah orang yang sehat tanpa kondisi medis yang buruk, tidak ada salahnya untuk mencoba minum segelas air garam beberapa kali seminggu. Tetapi, sebagai ahli gizi, Frances Largeman-Roth hanya merekomendasikan air garam untuk diminum setelah berolahraga di cuaca panas dan mengeluarkan banyak keringat, serta menghindari meminumnya lebih dari sekali sehari.
Kamu bisa menggunakan takaran 1/8 sendok teh garam yang ditambahkan ke dalam 250-350 ml air. Pilihlah jenis garam halus berkualitas tinggi seperti garam pink Himalaya atau garam laut (sea salt) alih-alih garam dapur biasa, karena lebih mudah larut dalam air.
Namun, jika kamu memiliki kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau masalah ginjal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengikuti rutinitas ini.