Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Penggemar Apple harus sabar menantikan iPhone 16 masuk ke Indonesia. Pasalnya, Apple sampai saat ini belum memenuhi syarat konten lokal baik lewat investasi maupun perakitan di dalam negeri.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi pernah menjelaskan alasan pabrik iPhone dibangun di Indonesia. Apple ternyata menodong insentif yang terlampau besar ke pemerintah.
Apple, jelasnya, meminta agar Indonesia memberikan insentif yang sama dengan yang mereka dapatkan di Vietnam. Di Vietnam, Apple mendapatkan penghapusan pajak selama 50 tahun.
Menkominfo menegaskan permintaan Apple supaya tidak bayar pajak selama 50 tahun terlampau besar bagi pemerintah Indonesia.
“Tax holidaynya kegedean, permintaan dia terlalu berat. 50 tahun [mirip] Vietnam,” kata Budi ditemui di Menara Kadin, beberapa waktu lalu.
Jika permintaan itu disanggupi pemerintah, perusahaan lain ditakutkan meminta hal serupa. Budi juga menegaskan Apple tidak mungkin membangun pabrik di tanah air.
“Enggak mungkin,” tegas Budi.
Apple padahal adalah satu-satunya produsen smartphone yang tidak punya pabrik di Indonesia. Merek besar lainnya seperti Samsung dari Korea Selatan serta Xiaomi, Vivo, dan Oppo dari China sudah merakit HP mereka secara lokal.
Indonesia mewajibkan perangkat radio bergerak berteknologi 4G, termasuk smartphone, memenuhi ketentuan konten lokal. Konten lokal tersebut bisa dipenuhi lewat jalur manufaktur, software, atau investasi. Selama ini, Apple tetap melakukan impor utuh iPhone dan meraih TKDN lewat investasi pembangunan Apple Developer Academy.
Sejak diluncurkan awal bulan lalu, belum ada tanda-tanda seri iPhone 16 akan segera hadir di Indonesia. Termasuk belum masuk sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yang menjadi syarat perangkat bisa dipasarkan di Indonesia.
Sebagai informasi, iPhone 15 diluncurkan di Indonesia pada Oktober 2023. Perilisan hanya jeda sebulan setelah diperkenalkan secara global pada September tahun lalu.
