CakapCakap – Cakap People! Kamu mungkin pernah merasa pusing dan mual saat berada di kendaraan. Orang biasanya menyebutnya mabuk perjalanan, apakah itu di dalam mobil yang melaju di jalan berkelok-kelok atau di atas kapal yang digoyang arus air laut.
Mabuk perjalanan disebut juga mabuk karena pergerakan. Sebagian orang bisa dengan mudah mengalaminya dan sebagian lain tak ada masalah di perjalanan. Penyebabnya adalah gangguan sensor di pusat keseimbangan tubuh, kata praktisi kesehatan Dr. Susan Besser.
Pusat keseimbangan tubuh diatur oleh tiga hal berikut, area visual, sistem vestibular, dan sistem sensor saraf. Untuk menstabilkan keseimbangan, ketiga hal tersebut mengirim sinyal dan sensor ke otak. Jika sinyal yang dikirim otak sesuai, otak akan mengartikannya pesan yang membiungungkan.
Contohnya saat berada di kendaraan sambil menatap ponsel. Penglihatan tak bergerak tapi sistem vestibular merasakan pergerakan sehingga mengakibatkan pusing atau mual.
Gangguan keseimbangan tubuh
Mual karena pergerakan ini biasa terjadi dalam perjalanan. Gejala yang umum adalah mual, lesu, sakit kepala, pusing, berkeringat, dan banyak keluar liur, dan yang lebih parah adalah muntah, kata Besser. Namun dampaknya tak membahayakan karena jika keseimbangan tubuh sudah kembali normal, maka rasa mabuk itu juga akan hilang.
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mudah mengalami mabuk perjalanan. Contohnya yang sudah memiliki kondisi medis tertentu, seperti vertigo atau penyakit Parkinson, kata Cleveland Clinic, dilansir dari USA Today.
Anak-anak berumur 2-12 tahun juga lebih rentan mengalaminya dibanding orang dewasa. Begitu juga yang berusia di atas 50 tahun. Selain itu, mabuk perjalanan juga lebih mudah dialami orang yang sedang menstruasi, hamil, menjalani terapi pergantian hormon, atau mengonsumsi obat kontrasepsi.