in

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

Peristiwa ini menyusul 12 orang tewas dan 2000 lainnya luka-luka

CakapCakapCakap People! Sebanyak 20 orang tewas dan 450 terluka karena rangkaian ledakan walkie talkie di Lebanon pada Rabu, 18 September 2024. Peristiwa ini menyusul 12 orang tewas dan 2000 lainnya luka-luka karena ledakan penyeranta (pager) di wilayah yang sama sehari sebelumnya.

Rangkaian insiden atau teror ini diduga bagian dari perang yang tengah terjadi antara Israel dan kelompok-kelompok militan dukungan Iran. Sekalipun mendapat tuduhan keras dari banyak kalangan, pemerintah Israel tak memberikan konfirmasinya

Seorang pria di Lebanon memegang walkie-talkie yang sudah dicopot baterainya saat menghadiri pemakaman korban tewas akibat ledakan pager (AFP/ANWAR AMRO)

Apa itu Walkie Talkie?

Walkie talkie adalah perangkat radio portabel dalam genggaman tangan yang menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi nirkabel pada frekuensi yang sama. Alat ini pertama dikembangkan pada 1930-an secara terpisah oleh inventor Kanada, Donald Higgs, dan seorang Amerika bernama Alfred Gross.

Nama walkie talkie menjadi populer karena penggunanya bisa berbicara atau ‘menelpon’ sambil berjalan-jalan–berbeda dari perangkat telepon kabel pada masa itu.

Pada setiap perangkatnya memiliki baterai yang menghidupinya. Lainnya adalah sebuah antena pemancar atau transmitter (yang merangkap sebagai receiver), sebuah antena untuk mengirim dan menerima gelombang radio, sebuah loudspeaker yang juga kerap berfungsi sebagai mikrofon, dan sebuah tombol ‘push-to-talk’.

Cara Kerja Walkie Talkie

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie
Ilustrasi

Orang-orang yang ingin berkomunikasi menggunakan walkie talkie pertama-tama harus memastikan seluruhnya berbagi saluran atau kanal frekuensi yang sama. Perangkat kemudian siap menerima, sehingga mikrofon yang juga loudspeaker berperan menjadi loudspeaker.

Ketika tidak ada yang bicara, perangkat akan memancarkan suara statis, seperti radio yang sedang mencari-cari gelombang.

Ketika seseorang ingin bicara, mereka tinggal menekan tombol ‘push-to-talk‘, menjadikan loudspeaker beralih fungsi menjadi mikrofon. Ketika ada yang bicara, kata-kata dikonversi ke dalam gelombang radio dan disiarkan ke saluran frekuensi yang sudah dipilih.

Ketika orang telah selesai bicara, dia akan bilang ‘over’ untuk membiarkan pendengarnya tahu dia sudah selesai. Dia lalu melepas tombol ‘push-to-talk’ dan perangkat di tangannya beralih ke mode mendengarkan.

Walkie talkie adalah radio dua arah yang artinya, tidak seperti radio normal, perangkat ini bisa mengirim dan menerima informasi. Tapi, karena saluran yang sama yang digunakan untuk kedua arah itu, alat ini hanya bisa digunakan bicara bergantian, tak bisa berbarengan.

Untuk menghindari peluang interferensi dari pengguna radio dua arah lainnya, kebanyakan sistem modern memungkinkan penggunaan saluran frekuensi berganda. Untuk memampukan itu, bagian transmitter-nya harus mampu membangkitkan gelombang dalam frekuensi yang berbeda-beda.

Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PSSI Siapkan 31.000 Tiket Timnas U-20 di Kualifikasi Piala Asia, Segini Harganya!

PSSI Siapkan 31.000 Tiket Timnas Indonesia U-20 di Kualifikasi Piala Asia, Segini Harganya!