CakapCakap – Cakap People! Salah satu tren baru yang tengah viral di Jepang dalam beberapa waktu terakhir adalah “solo wedding” atau pernikahan solo. Fenomena ini memberikan kesempatan bagi seseorang, terutama wanita, untuk merayakan pernikahan tanpa harus ada pasangan.
Konsep ini mungkin terdengar aneh di telinga banyak orang, tetapi di Jepang, solo wedding semakin populer. Lantas, seperti apa itu solo wedding?
Apa Itu Solo Wedding?
Mengutip laman Yomiuri, solo wedding adalah sebuah upacara pernikahan di mana seorang wanita melangsungkan pernikahan secara mandiri tanpa pasangan, di mana mereka seolah “menikahi” dirinya sendiri.
Dalam upacara ini, pengantin wanita akan mengenakan gaun pengantin, didandani, dan menjalani sesi pemotretan profesional, tanpa perlu terikat dengan pasangan. Meskipun tidak ada pengantin pria, upacara ini tetap dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dikelola oleh agen pernikahan profesional.
Melansir Asahi, alasan wanita di Jepang memilih solo wedding sangat bervariasi. Beberapa hanya ingin merasakan memakai gaun pengantin, sementara yang lain ingin merayakan momen spesial atau menunjukkan rasa cinta kepada selebritas favorit mereka.
Beberapa peserta solo wedding juga mengatakan bahwa mereka dulunya ingin mengadakan upacara pernikahan tetapi tidak bisa, atau merasa tidak puas dengan pakaian yang dikenakan pada pernikahan mereka yang sebenarnya, sehingga memilih untuk melakukan pemotretan solo di kemudian hari.
Mengapa Solo Wedding Menjadi Viral di Jepang?
Menurut laporan dari South China Morning Post, tahun lalu, Jepang mencatat jumlah pernikahan terendah dalam 90 tahun terakhir, dengan kurang dari 500.000 pasangan yang menikah, menurut data pemerintah.
Penurunan angka pernikahan ini telah mendorong pertumbuhan “ekonomi tunggal,” dengan upacara pernikahan solo muncul sebagai peluang bisnis baru bagi industri pernikahan.
Layanan Solo Wedding yang ditawarkan juga beragam dan mencakup sesi pemotretan di mana pengantin wanita dapat mengundang teman atau keluarga untuk ikut serta. Mereka juga bisa merencanakan bulan madu sendiri.
“Pernikahan tunggal merupakan tanda perubahan zaman. Kini, lebih banyak wanita Jepang yang dapat menghidupi diri sendiri tanpa menikah, dan mereka tidak ingin dibatasi oleh peran tradisional,” kata seorang perencana di sebuah perusahaan pernikahan Jepang.
Selain itu, solo wedding juga menjadi cara untuk merayakan pencapaian hidup dan cinta diri. Bagi banyak wanita, pernikahan adalah salah satu momen paling penting dalam hidup, tetapi bukan satu-satunya. Solo wedding memberi mereka kesempatan untuk menikmati momen istimewa ini, merayakan pencapaian impian dan tujuan hidup, serta menghargai diri sendiri.