CakapCakap – Cakap People! Seperti apa ciri-ciri kepribadian yang bisa meraih kesuksesan di masa depan? Banyak orang berpikir bahwa kemauan keras, kecerdasan tinggi, dan motivasi yang kuat adalah kunci untuk menjadi sukses. Hal tersebut memanglah benar, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor tersebut.
Ada beberapa sifat kepribadian yang sering kali diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan sifat-sifat ini pun cukup konsisten ditemukan oleh penelitian ilmiah.
Dilansir dari Forbes, berikut adalah empat ciri kepribadian yang telah diidentifikasi oleh penelitian sebagai penentu kesuksesan.
1. Kemampuan Menunda Kesenangan
Pada tahun 1972, Profesor Walter Mischel dari Stanford melakukan sebuah studi di mana ia memberikan anak-anak sebuah marshmallow. Namun, anak-anak tersebut ditantang untuk tidak memakannya sampai ia kembali.
Jika mereka bisa menahan diri untuk tidak makan, mereka akan mendapatkan marshmallow kedua. Studi ini awalnya bertujuan untuk menguji kemampuan anak-anak dalam menunda kesenangan, tetapi hasilnya memberikan wawasan menarik lainnya di kemudian hari.
Setelah mereka tumbuh besar, anak-anak yang mampu menunggu marshmallow kedua ternyata memiliki prestasi akademis yang lebih baik, memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, dan umumnya memiliki kehidupan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, mereka juga memiliki tingkat penyalahgunaan zat yang lebih rendah, lebih sedikit mengalami obesitas, dan lebih mampu mengatasi stres. Kemampuan untuk menunda kesenangan ini membantu mereka mencapai kesuksesan jangka panjang.
2. Melakukan Segala Sesuatu dengan Penuh Kesadaran
Orang yang sadar adalah mereka yang sangat terorganisir dan bertanggung jawab. Mereka merencanakan segala sesuatu dengan baik, mengendalikan impuls mereka, dan bertindak dengan penuh pertimbangan.
Sifat-sifat ini memiliki korelasi yang sangat tinggi dengan kesuksesan. Penelitian menunjukkan bahwa kesadaran mempengaruhi besaran gaji, kepuasan kerja, kemampuan mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan, serta banyak aspek lain dalam kehidupan.
3. Keyakinan pada Kehendak Bebas
Roy F. Baumeister meneliti apa yang terjadi ketika orang kehilangan keyakinan bahwa mereka bisa memilih dan mengendalikan hidup mereka. Ia menemukan bahwa ketika orang merasa tidak punya keyakinan untuk bisa mengendalikan hidup mereka, mereka cenderung bertindak kurang bertanggung jawab dan lebih cepat menyerah pada keinginan impulsif.
Orang-orang tersebut lebih mungkin berbuat curang, bertindak agresif, dan kurang ramah. Sebaliknya, keyakinan yang kuat pada kehendak bebas berkaitan dengan kinerja karier yang lebih baik dan kemampuan dalam mengatasi segala bentuk kecanduan.
4. Memiliki Koneksi yang Terbuka
Cakap People! Memiliki “koneksi terbuka” berarti seseorang mampu bersosialisasi dengan berbagai jenis orang. Orang yang berada dalam jaringan tertutup cenderung hanya bergaul dengan orang-orang yang mirip dengan mereka.
Ini bisa berdampak negatif di kemudian hari. Sebab, bersosialisasi dengan beragam orang bisa membuka lebih banyak peluang dan memberikan berbagai perspektif baru yang bisa membantu kita mencapai kesuksesan.