CakapCakap – Cakap People! Jarak antara Matahari dan Bumi selalu berubah-ubah. Ternyata seiring berjalannya waktu, Bumi kian bergerak menjauhi Matahari.
Rata-rata, NASA mencatat jarak keduanya adalah 150 juta kilometer. Namun dengan bentuk orbit yang oval jadi kisaran jaraknya adalah 147,1 juta hingga 152,1 juta km.
Dalam artikel yang dipublikasikan di Live Science tahun 2022 lalu, salah satu penyebab jarak yang menjauh dengan Bumi karena massa Matahari yang menghilang.
Energi yang terus dihasilkan Matahari membuatnya kehilangan massa. Astronom di Universitas California Santa Cruz, Brian DiGiorgio mengatakan Matahari kehilangan 0,1% total massa sebelum akhirnya mati.
Angka 0,1% mungkin terdengar kecil. Namun sebenarnya, DiGiorgio mengatakan itu jumlah yang sangat besar.
“Jumlah massanya hampir sama dengan Jupiter,” kata dia, dikutip dari Live Science, Selasa 30 Juli 2024.
Alasan lain terkait jarak Matahari dan Bumi adalah terkait gaya pasang surut. Konsepnya hampir seperti gravitasi Bulan yang menyebabkan pasang surut.
Yakni gravitasi Bumi akan menarik bagian sisi Matahari yang menghadap planet ini. Profesor Fisika dan Astronomi di Beloit College Wisconsin, Britt Scharringhausen mengatakan membuat ‘tonjolan pasang surut’ pada Matahari.
Inilah yang menjadi alasan menjauhnya jarak dua objek tersebut. Dia mengatakan massa tonjolan akan membuat Matahari terdorong kian menjauhi Bumi.
DiGiorgio memperkirakan pertambahan jarak Bumi-Matahari mencapai 0,2% selama lima tahun ke depan. Salah satu dampaknya adalah cahaya Matahari yang kian meredup.
Meski begitu angkanya tak terlalu besar. Dia mencatat sekitar 0,4% energi Matahari yang ada di permukaan Bumi.
“Ini relatif kecil dari normal kecerahan Matahari yang terjadi karena orbit Bumi yang oval. Jadi tidak perlu khawatir,” ungkap DiGiorgio.