CakapCakap – Cakap People! Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan mundur sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.
“Saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya kepada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya,” kata Biden lewat kanal media sosial X resminya @JoeBiden pada Minggu, 21 Juli 2024, dikutip dari Antara.
Berikut alasan Joe Biden undur diri dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024
1. Dibawah Tekanan
Keputusan Biden untuk mengundurkan diri menyusul seruan dari Partai Demokrat. “Saya pikir apa yang menyebabkan dia keluar dari pencalonan adalah tekanan yang dia terima baik dari donor partai maupun elit partai,” kata ilmuwan politik Daniel Cassino, profesor pemerintahan dan politik di Universitas Fairleigh Dickinson, dikutip dari Channel News Asia.
Dikutip Antara, Joe Biden mengundurkan diri sebagai calon presiden setelah penampilan buruknya dalam debat melawan Donald Trump, dari Partai Republik. Pada 27 Juni, Biden, yang berusia 81 tahun tersebut terlihat bingung. Serta tidak koheren sepanjang debat pertamanya dengan Donald Trump, yang berusia 78 tahun. Alhasil, kinerja buruknya menyebabkan beberapa politisi Demokrat dan donatur menyerukan agar dia dihapus dari daftar calon presiden AS.
“Kami bahkan memiliki mantan Ketua DPR Nancy Pelosi yang mengatakan bahwa dia harus mundur, dan sangat sulit baginya untuk menentukan jalan ke depan dalam pemilu jika dia tidak mendapat dukungan dari para elit partai dan terutama dari para donor partai besar,” tambah Cassino.
2. kesalahan memperkenalkan Nama
Keluarnya Biden juga disebabkan kesalahan memperkenalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan puncak NATO. Hal itu terjadi ketika Biden hendak mempersilakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pernyataannya di podium setelah dirinya. Ia justru menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin, bukannya Zelenskyy.
“Saya akan serahkan kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sangat tinggi. Bapak dan ibu, Presiden Putin!” kata Biden dalam konferensi pers menjelang penutupan pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington D.C., Kamis, 11 Juli 2024, dikutip dari Antara.
Tak sampai di situ, Biden salah mengucapkan nama Wakil Presiden AS, yang seharusnya Kamala Harris, justru menjadi Trump. “Saya tak akan memilih Wakil Presiden Trump sebagai wakil saya jika dia tak memenuhi kualifikasi sebagai presiden,” ucap Biden, padahal sedang merujuk kepada Harris.
Kedua kesalahan ini menimbulkan pertanyaan apakah ia layak untuk menjabat selama empat tahun lagi. Terlebih, insiden tersebut terjadi di tengah polemik mengenai pencalonan kembali Biden sebagai presiden AS. Ditambah, penampilannya yang kurang memuaskan saat menghadapi Donald Trump dalam debat perdana pilpres akhir Juni lalu.
3. Alasan Kesehatan
Alasan kesehatan Presiden berperan dalam keputusan Biden mundur dari pilpres AS. Seperti dikutip dari AP News, Keputusan Biden ini diambil saat Biden menjalani isolasi mandiri di rumah pantainya di Delaware setelah didiagnosis mengidap COVID-19 pekan lalu. Selain itu, Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan Biden harus segera mengundurkan diri jika dia tidak cukup sehat untuk mencalonkan diri.
Berbicara kepada ABC News, Saudara laki-laki Joe Biden, Frank Biden mengatakan keputusan saudaranya itu diambil setelah beberapa anggota keluarga mengadakan diskusi selama seminggu terakhir, dipimpin oleh Ibu Negara Jill Biden. “Intinya adalah: ini berkaitan dengan kesehatan dan vitalitasnya secara keseluruhan.
Frank lebih lanjut mengkonfirmasi kepada CBS News bahwa kesehatan Biden “tentu saja” merupakan salah satu faktor dalam keputusan tersebut. “Joe mempunyai satu hal yang paling penting dalam pikirannya. Itu bukan dia, bukan egonya, bukan ambisinya. Dia benar-benar telah mencapai titik di mana satu-satunya hal yang penting baginya adalah kesehatan bangsa ini,” paparnya.
4. Jumlah Jajak Menurun
Jajak pendapat sebelumnya menunjukkan ketidakpuasan yang luas di kalangan warga Amerika atas pertarungan ulang Biden-Trump. Dikutip dari Al Jazeera, jajak pendapat baru-baru ini dari The Associated Press dan NORC Center for Public Affairs Research menemukan bahwa 65 persen anggota Partai Demokrat yakin bahwa Biden harus mundur dari pencalonan n. Hanya tiga dari 10 orang yang menyatakan keyakinannya bahwa ia memiliki ketajaman mental yang diperlukan untuk menjabat sebagai presiden secara efektif.
Para pendukung Partai Demokrat di distrik-distrik kongres pun khawatir bahwa ketidakpopuleran Biden akan menghambat para kandidat dalam perolehan suara. Hal ini tentunya menurunkan peluang mereka dalam pemilu. Ditambah, The Wall Street Journal melaporkan bahwa jajak pendapat yang dilakukan oleh Blue Rose Research menunjukkan bahwa lebih dari separuh pemilih tetap yakin Partai Demokrat telah berbohong tentang kesehatan mental Joe Biden.