CakapCakap – Cakap People! Terdapat sejumlah negara yang kena kasus kebocoran data terbanyak, dan mirip kasus Pusat Data Nasiona (PDN) Indonesia. Adapun dari laporan Surfshark bahwa banyak pelanggaran keamanan global melonjak sebesar 156%.
Daripada hanya menghitung pelanggaran harian, laporan ini menilai kepadatan pelanggaran—dengan memperhitungkan jumlah akun yang bocor per 1.000 penduduk.
Berikut daftar 10 negara yang kena kasus kebocoran data terbanyak, mirip kasus PDN Indonesia:
1. Denmark
Pada bulan Januari, Denmark menjadi korban serangan siber yang menghambat akses ke bank sentral dan tujuh bank swasta. Para penyerang melancarkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS), yang membuat situs web bank offline untuk sementara dan memerlukan akses terbatas selama beberapa jam.
2 Turki
Pada bulan April, sebanyak 700.000 akun TikTok di Turki disusupi, sehingga memungkinkan peretas mengakses informasi pribadi pengguna dan mendapatkan kendali atas akun mereka.
3. Sudan Selatan
Pada bulan April, Bank of South Sudan menjadi korban serangan dunia maya, dan pelakunya, mengidentifikasi diri mereka sebagai “Anonymous South Sudan”, dan membajak situs web bank tersebut.
4. Prancis
Pada bulan Juni, Universitas Aix-Marseille, sebuah institusi akademis bersejarah di Prancis, menghadapi intrusi dunia maya yang dilaporkan berasal “dari sumber luar negeri.” Serangan itu segera terdeteksi karena adanya peringatan keamanan, yang memungkinkan universitas untuk memutus jaringannya, untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut.
5. Swedia
Kelompok peretas Anonymous Sudan mengincar Swedia pada bulan Mei ketika negara tersebut berupaya untuk bergabung dengan NATO. Kelompok ini menargetkan lusinan bandara, rumah sakit, dan bank di negara tersebut menggunakan serangan DDoS.
6. Australia
Pada bulan Mei, TechnologyOne LTD, pengembang perangkat lunak keuangan terkemuka untuk bisnis dan lembaga pemerintah di Australia, menjadi korban serangan siber yang signifikan. Sebagai tindakan pencegahan, perusahaan menghentikan perdagangan dan memperkuat sistemnya sambil menunggu penyelidikan.
7. Finlandia
Sejak keanggotaan Finlandia di NATO pada bulan Agustus tahun sebelumnya, ancaman keamanan siber meningkat. Ketika Presiden AS Joe Biden mendukung masuknya Finlandia ke NATO, situs web parlemen negara tersebut mengalami gangguan siber yang diduga berasal dari Rusia.
8. Spanyol
Pada bulan Maret, Hospital Clinic de Barcelona yang terkemuka di Barcelona menghadapi serangan siber yang melemahkan. Insiden tersebut melumpuhkan sistem komputer mereka, mengakibatkan penundaan 150 operasi non-kritis dan lebih dari 3.000 janji temu pasien.
9. Rusia
Negara yang melakukan perang brutal di dunia nyata dan dunia maya sendiri memiliki segudang permasalahan dalam keamanan data warganya. Rusia mengklaim raksasa streamingnya, START, diretas tahun lalu, mengutip kebocoran data yang berdampak pada 44 juta pengguna.
10. Amerika Serikat
Dalam serangan siber besar-besaran pada bulan Juni, banyak entitas pemerintah AS menghadapi serangan yang diyakini berasal dari Rusia. Kelompok ransomware terkenal, Clop, diduga berada di balik pelanggaran besar-besaran yang juga membahayakan ratusan perusahaan dan institusi Amerika.