CakapCakap – Cakap People! Menjaga berat badan ideal terkadang terasa seperti berjalan di atas api, apalagi jika kebiasaan makan yang buruk tanpa disadari mengganggu keseimbangan terhadap berat badan. Sangat mudah untuk berpikir bahwa menjalankan diet ketat atau melewatkan makan mungkin merupakan solusi untuk menurunkan berat badan, faktanya hal itu termasuk kesalahan umum yang dapat mempersulit pencapaian target berat badan ideal, bahkan memicu kenaikan berat badan.
Untuk jadi catatan kita bersama, berikut lima kebiasaan makan yang buruk pemicu berat badan naik, seperti dikutip dari Times of India.
1. Makan berlebihan, bahkan makanan sehat
Ada kesalahpahaman umum bahwa jika makanan itu sehat, kita bisa makan sebanyak yang kita mau tanpa konsekuensi. Namun, ukuran porsi penting, bahkan untuk makanan padat nutrisi seperti kacang-kacangan, alpukat, atau biji-bijian.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, ukuran porsi besar dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori, terlepas dari kesehatan makanan tersebut. Mengonsumsi makanan apa pun dalam jumlah besar dapat menambah kalori ekstra pada makanan kita, yang menyebabkan penambahan berat badan seiring berjalannya waktu.
Ingatlah selalu apa yang harus dimakan dan berapa banyak yang harus dimakan dengan memperhatikan isyarat lapar dan mengontrol ukuran porsi.
Gunakan piring yang lebih kecil untuk mengurangi jumlah makanan yang kamu konsumsi secara alami. Ukur porsinya jika perlu, terutama untuk makanan berkalori tinggi.
2. Diet ketat bahkan ekstrem
Diet penting untuk pengelolaan berat badan, namun jika terlalu ketat bahkan ekstrem dapat mengabaikan aspek penting lainnya seperti aktivitas fisik dan gaya hidup secara keseluruhan. Penelitian dari Journal of Obesity menyoroti bahwa menggabungkan pola makan seimbang dengan olahraga teratur lebih efektif untuk menurunkan berat badan dan menjaga berat badan yang sehat dibandingkan hanya diet saja.
Tambahkan aktivitas fisik ke rutinitas harian. Usahakan untuk menggabungkan latihan kardio, latihan kekuatan, dan fleksibilitas untuk meningkatkan metabolisme dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Bahkan aktivitas sederhana seperti berjalan kaki atau bersepeda dapat memberikan perbedaan yang signifikan.
3. Melewatkan waktu makan untuk mengurangi kalori
Melewatkan makan mungkin tampak seperti cara yang baik untuk mengurangi asupan kalori, namun sering kali menjadi bumerang karena menyebabkan makan berlebihan di kemudian hari. Sebuah studi dalam Journal of Metabolism and Clinical Research menemukan bahwa melewatkan sarapan dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan gangguan metabolisme glukosa, yang dapat mengganggu upaya penurunan berat badan.
Makanlah makanan yang teratur dan seimbang sepanjang hari. Mulailah dengan sarapan bergizi untuk memulai metabolisme, dan pertimbangkan makan kecil dan sering untuk mencegah rasa lapar serta tingkat energi tetap stabil.
4. Tidak mengonsumsi cukup makanan kaya gizi
Dalam upaya menurunkan berat badan dengan cepat, beberapa orang secara drastis mengurangi asupan makanan, seringkali dengan mengorbankan gizi penting. Hal ini dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan kekurangan nutrisi, sehingga membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit dan tidak berkelanjutan, sebagaimana dicatat dalam laporan dari American Society for Nutrition.
Fokus pada kualitas makanan, bukan hanya kuantitasnya. Sertakan berbagai buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian ke dalam makanan untuk memastikan asupan vitamin dan mineral yang cukup. Makanan seimbang membantu menjaga tingkat energi dan meningkatkan metabolisme yang sehat.
5. Mengubah makanan sehat menjadi pilihan yang tidak sehat
Sangat mudah untuk mengubah bahan-bahan sehat menjadi makanan tidak sehat dengan menambahkan tambahan gula, lemak, atau saus berkalori tinggi. Misalnya, salad sederhana bisa menjadi bom kalori jika diisi dengan keju, crouton, dan saus krim.
Journal of Nutrition memperingatkan bahwa penambahan ini dapat meningkatkan kandungan kalori secara signifikan dan menetralkan manfaat bahan-bahan sehat.
Berhati-hatilah dalam menyiapkan dan mengolah makanan. Selalu gunakan metode memasak yang sehat seperti memanggang, mengukus, atau memanggang. Gunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai pengganti saus berkalori tinggi.