CakapCakap – Cakap People! Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra membayar uang jaminan demi bisa menghindari penahanan awal terkait tuduhan menghina Kerajaan Thailand. Langkah itu diambil setelah pada Selasa, 18 Juni 2024, pengadilan kriminal memutuskan Thaksin bisa bebas dengan uang jaminan, Reuters melaporkan.
Secara terpisah, Mahkamah Konstitusi sudah menetapkan 3 dan 10 Juli 2024 sebagai tanggal sidang untuk menentukan nasib Partai Gerakan Maju atau Partai Move Forward. Putusan soal ini diyakini bakal menentukan nasib Perdana Menteri Thailand berkuasa Srettha Thavisin.
Pengadilan Thailand juga memutuskan proses seleksi anggota majelis tinggi yang dimulai pada awal bulan ini, sah. Dengan begitu, sekitar 200 anggota parlemen terpilih bisa mengambil alih senat.
Sejumlah kasus politik di Thailand yang muncul bersaman telah membuat panggung politik dan kondisi pasar di Negeri Gajah Putih itu berada diujung tanduk. Saat ini muncul kekhawatiran akan ketidakstabilan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara itu yang kesulitan melakukan perubahan sejak pandemi Covid-19.
Akan tetapi, risiko bakal terjadinya krisis politik di Thailand tampaknya telah mereda. Hal ini terlihat dari pasar saham yang pada Selasa pagi, 18 Juni 2024, mengalami penguatan lebih dari 1 persen setelah sehari sebelumnya berada di level terendah sejak November 2020.
“Hari ini kami melihat ada sejumlah kemajuan, kami tahu kerangka waktunya. Namun ini semua tentu belum selesai,” kata Therdsak Thaveeteeratham, analis dari Asia Plus Securities di Bangkok merujuk pada kasus Srettha dan Partai Move Forward.
Srettha adalah miliarder bidang properti yang terjun ke dunia yang bergabung ke Partai Phue Thai pada tahun lalu. Dia saat ini menghadapi ancaman dipecat karena menunjuk seorang pengacara, yang punya catatan hukum, untuk masuk kabinetnya.