CakapCakap – Cakap People! Ada beberapa kesalahan masak telur yang perlu kamu ketahui. Apa saja itu? Telur ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling mudah ditemukan dan paling terjangkau harganya. Bahan makanan ini juga mudah dan praktis untuk diolah menjadi bervariasi hidangan, maupun ditambahkan ke dalam masakan apapun.
Melansir Healthline, telur ayam mengandung lemak, vitamin, mineral, asam lemak omega-3, dan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh.
Sebagai makanan berprotein tinggi, telur sangat mengenyangkan dan dapat mengurangi asupan kalori di kemudian hari. Selain itu, protein juga membuat tubuh membakar energi lebih banyak. Mengonsumsi telur secara teratur bagi orang yang sedang diet dapat meningkatkan penurunan berat badan.
Meski begitu, mungkin masih banyak dari kita yang belum tahu cara memasak telur yang tepat. Agar tidak menghilangkan kandungan nutrisi pada telur dan mendapatkan manfaatnya, hindari kesalahan-kesalahan berikut ini saat masak telur.
1. Merebus Telur Terlalu Lama
Jangan masak terlalu lama agar kandungan gizi dan nutrisi dalam telur tidak hilang. Penelitian dalam jurnal Food Chemistry (2014) menunjukkan bahwa waktu memasak yang lebih singkat, bahkan pada suhu tinggi, terbukti mempertahankan lebih banyak nutrisi pada telur.
Saat merebus telur misalnya, untuk mendapatkan tekstur putih telur matang dengan kuning telur setengah matang, kamu cukup merebusnya selama 6 menit. Jika ingin mendapatkan kuning telur yang lebih matang, rebus selama 8 menit. Sebaliknya, hindari merebus telur lebih dari 14 menit hingga bagian kuningnya berwarna keabu-abuan.
Setelah matang, angkat telur dan masukkan ke dalam mangkuk berisi air es untuk menghentikan proses memasak dan memudahkan saat mengupas cangkangnya.
2. Menggoreng Telur dengan Banyak Minyak
Ada beragam cara menyantap telur. Akan tetapi, sebaiknya kurangi mengolah dengan cara menggorengnya lantaran menyumbang lemak dan kalori yang tinggi.
Margarin, mentega, atau minyak goreng dengan kandungan lemak jenuh bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Jika harus menyajikan dengan menggoreng, sebaiknya gunakan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak alpukat, atau minyak kanola.
3. Memasak Telur di Minyak yang Terlalu Panas
Menyambung poin sebelumnya, hindari menggoreng telur di minyak yang terlalu panas bahkan sampai berasap. Mengutip Livestrong, minyak goreng yang terlalu panas tidak hanya mulai kehilangan nilai gizi dan rasanya, tetapi juga menghasilkan asap beracun dan zat berbahaya yang disebut radikal bebas.
Di samping itu, jika telur dimasak dengan suhu tinggi, kolesterol di dalamnya dapat teroksidasi dan menghasilkan senyawa yang disebut oksisterol. Hal ini mungkin berisiko bagi sebagian orang, karena kolesterol dan oksisterol dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
4. Hanya Makan Putih Telur
Kuning telur memang mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Mungkin ini yang membuat beberapa orang yang menjalani program diet cenderung menghindari bagian kuning telur.
Padahal, lemak yang ditemukan dalam kuning telur bukanlah jenis lemak yang menyebabkan kenaikan berat badan. Mengutip Healthline, kolesterol dalam kuning telur tidak berdampak buruk terhadap kolesterol dalam darah bagi sebagian besar orang, dan justru meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik. Lagi pula, setengah protein telur juga terdapat di bagian kuning telur.
5. Mengonsumsi Telur Bersama Makanan Tak Sehat
Telur memang cocok disajikan bersama pilihan makanan lainnya. Namun, memadukannya bersama dengan sosis dan jenis daging olahan lainnya, mie instan, atau keju yang berlimpah bukanlah pilihan tepat, terutama jika kamu ingin menurunkan berat badan.
Pasalnya, makanan semacam itu tinggi kandungan garam dan lemak. Supaya lebih sehat, kombinasikan telur dengan ayam, ikan, dan sayuran hijau sehingga tubuh mendapatkan asupan gizi seimbang.