CakapCakap – Cakap People! Mungkin banyak di antara kamu yang sudah tidak asing lagi dengan cheating day atau cheat day. Istilah ini sering digunakan saat seseorang sedang ‘libur’ dalam menjalani program dietnya. Namun, kapan waktu terbaik untuk cheating day? Simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian cheat day
Cheating day mulai populer setelah banyak tagar cheating day yang bermunculan di Instagram.
Pada dasarnya, cheat atau cheating day adalah istilah hari libur di tengah rutinitas diet. Jika pola makan diet dijaga dengan ketat, mulai dari pembatasan kalori, jendela makan yang teratur, hingga pemilihan makanan yang rendah lemak, maka cheat day adalah hari di mana ‘bebas’ untuk mengonsumsi apapun.
Biasanya orang yang sedang menurunkan berat badan akan menghindari makanan fast food dan berlemak. Namun, di cheat day, mereka sah saja untuk mengonsumsi makanan tersebut. Walaupun banyak ahli gizi yang meragukan manfaat dari cheat day ini, banyak yang tetap menjalaninya.
Manfaat dan kekurangan cheat day
Northwestern Medicine menyatakan bahwa penelitian menunjukkan setelah cheat day, tubuh akan meningkatkan metabolisme, sehingga dapat membakar kalori lebih cepat. Laman BBC mengatakan bahwa cheat day dapat membuat orang bersemangat dalam melaksanakan diet, sebab cheat day menjadi reward bagi mereka yang sudah berusaha mengikuti pola makan sehat.
Namun, tentunya cheat day bisa jadi berbahaya. Jika kamu tidak punya kontrol terhadap nafsu makan, bukan hal yang mengherankan jika kamu kebablasan makan makanan tinggi lemak dan gula. Justru seperti ini membuat diet tidak berhasil dan mulai dari awal lagi.
Waktu yang tepat untuk cheat day
Dilansir dari UCLA Health, adanya aturan 80/20 mengenai nutrisi sangatlah efektif. Di mana 80% dari waktu diet, mengonsumsi makan makanan yang seimbang, tinggi karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Sedangkan 20% adalah waktu yang tepat untuk bersantap di luar, saat liburan, maupun ajakan makan malam.
Jika kamu melakukan diet selama 3 bulan atau 90 hari, maka 72 hari mengonsumsi makanan yang sehat, sedangkan 18 hari sisanya merupakan cheat day. Tentu cheat day tidak diambil berurutan, ya. Batasi cheat day seminggu satu kali dengan tetap memperhatikan nutrisi agar tidak berlebih.
Northwestern Medicine menambahkan jika kamu sedang ingin mengonsumsi banyak kalori, maka cobalah di hari saat kamu berolahraga. Ahli gizi setuju bahwa dibutuhkan banyak energi untuk berolahraga dan tentu saja kalori ini akan dibakar. Lebih baik lagi, jika makanan yang dipilih juga tinggi protein untuk membangun massa otot.