CakapCakap – Cakap People! Ada sejumlah makanan yang sebaiknya kamu hindari saat musim kemarau, karena ada yang bisa membuat kamu dehidrasi. Makanan apa saja yang dimaksud?
Sekedar diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi jika sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang berlangsung mulai bulan Mei hingga Agustus 2024. Di tengah cuaca terik yang begitu menyengat, kamu perlu menjaga kesehatan tubuh karena rawan terserang penyakit.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjaga pola makan. Terdapat beberapa makanan yang menyebabkan dehidrasi dan memberikan dampak buruk untuk kesehatan tubuh.
Berikut adalah lima rekomendasi makanan yang sebaiknya kamu kurangi konsumsinya di tengah teriknya cuaca panas mencegah dehidrasi.
1. Makanan Pedas
Konsumsi makanan pedas di tengah cuaca panas dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan karena menyebabkan dehidrasi, gangguan pencernaan, dan peningkatan panas dalam tubuh.
2. Makanan Berminyak
Makanan yang di goreng seperti burger, kentang goreng, ayam krispi, bakwan, dan tahu isi memang tampak menggiurkan, bukan? Nah, mulai sekarang jangan terlalu sering mengonsumsi makanan berminyak. Makanan berminyak dapat memicu terjadinya dehidrasi, panas dalam, dan radang tenggorokan.
3. Ice Cream
Untuk mendinginkan tubuh saat cuaca panas, makan es krim menjadi favorit bagi sebagian orang. Namun, hal itu justru sebalikny, melansir halaman SBS Food, makan es krim saat musim panas justru dapat meningkatkan suhu tubuh.
Es krim biasanya mengandung cukup banyak gula, lemak, dan protein yang sulit dicerna. Menurut Anika Rouf, seorang ahli diet, mengatakan jika es krim lebih baik dikonsumsi saat musim dingin daripada musim panas.
4. Acar
Acar mengandung natrium yang sangat tinggi sebagai proses penting dari pengasinan. Jika kamu makan terlalu banyak acar sepanjang musim kemarau dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh dan gangguan pencernaan.
5. Daging Panggang
Mengonsumsi daging panggang saat musim panas di luar ruangan bisa memicu risiko penyakit kanker. Selama proses pemanggangan daging, asam amino, gula, dan creatine dalam daging akan bereaksi terhadap suhu tinggi sehingga meningkatkan kandungan zat karsinogenik yang meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Untuk mengatasinya kamu bisa memanggang sebagian daging di dalam ruangan, memanggang menggunakan gas lebih baik dibandingkan arang atau kayu bakar, pisahkan daging yang matang dan mentah, dan jangan lupa untuk selalu membersihkan panggangan.