CakapCakap – Cakap People! Sedikitnya 24 orang meninggal diduga karena cuaca panas ekstrem di negara bagian Bihar dan Odisha di India timur pada hari Kamis, 30 Mei 2024. Gelombang panas di wilayah tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu 1 Juni 2024.
Reuters melaporkan, India sedang mengalami musim panas yang terik. Sebagian ibu kota Delhi mencatat suhu tertinggi di negara itu sebesar 52,9 derajat Celcius (127,22°F) minggu ini. Suhu udara kemungkinan direvisi berdasarkan pengamatan Badan Cuaca.
Meskipun suhu di barat laut dan tengah India diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang, gelombang panas yang terjadi di India timur kemungkinan akan berlanjut selama dua hari, menurut Departemen Meteorologi India (IMD). Gelombang panas terjadi ketika suhu mencapai 4,5 C hingga 6,4 C lebih tinggi dari biasanya.
Sebanyak 14 orang tewas di Bihar pada hari Kamis, kata para pejabat, termasuk 10 orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu nasional yang saat ini sedang berlangsung. Sebagian wilayah Bihar memberikan suara pada putaran terakhir pemungutan suara pada hari Sabtu.
Kematian 10 orang juga dilaporkan di rumah sakit pemerintah di wilayah Rourkela di Odisha pada hari yang sama, menurut pihak berwenang. Tambahan jumlah orang yang tewas ini mendorong pemerintah Odisha untuk menyarankan warganya agar tidak melakukan aktivitas di luar ruangan antara pukul 11.00 hingga 15.00. Saat itu suhu udara mencapai puncaknya.
Tiga orang meninggal karena dugaan serangan panas di negara bagian Jharkhand, negara bagian yang bertetangga dengan Bihar, media lokal melaporkan.
Di Delhi, suhu tinggi telah menyebabkan burung dan monyet liar pingsan atau jatuh sakit. Kebun binatang kota ini mengandalkan kolam dan alat penyiram untuk memberikan bantuan kepada 1.200 binatang di dalamnya.
“Kami telah beralih ke pola makan pengelolaan musim panas, yang mencakup pola makan lebih banyak cairan serta buah-buahan dan sayuran musiman yang mengandung lebih banyak air,” ujar Sanjeet Kumar, direktur kebun binatang.
Suhu udara di Delhi, mencapai 45,4 derajat Celsius pada Jumat sore. Kota ini mencatat kematian pertama akibat cuaca panas pekan ini dan menghadapi kekurangan air yang parah.
Miliaran orang di Asia bergulat dengan suhu yang melonjak. Tren kenaikan suhu ini menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Negara tetangga India, Pakistan, juga sengsara dilanda cuaca panas. Kebakaran hutan meningkat karena suhu naik hingga mencapai 52,2 derajat Celcius pada minggu lalu.
India adalah negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, namun telah menetapkan target untuk menjadi negara penghasil emisi nol karbon (net-zero emitter) pada 2070. Meskipun panas melanda beberapa wilayah di negara itu, negara bagian Manipur dan Assam di bagian timur laut dilanda hujan lebat setelah Topan Remal, dan beberapa wilayah terendam banjir pada hari Jumat.
Hujan muson juga melanda pantai negara bagian Kerala paling selatan di negara itu pada hari Kamis, dua hari lebih awal dari perkiraan.