CakapCakap – Cakap People! Setiap perempuan cantik dengan berbagai keunikannya masing-masing. Namun, seiring perkembangan zaman, standar kecantikan berbeda-beda pun mulai muncul sehingga membuat definisi cantik itu terfokus pada standar yang telah ditentukan.
Saat ini, setiap negara memiliki standar kecantikan masing-masing karena pandangan terhadap keindahan seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sejarah, dan lingkungan setempat.
Dilansir dari Bright Side, berikut adalah lima standar kecantikan dari berbagai negara.
New Zealand
Biasanya tato digunakan untuk menghias kulit seseorang. Namun bagi penduduk asli Selandia Baru yaitu suku Maori, tato dianggap sebagai kartu identitas. Tato ini berwarna hitam dan biru gelap, digambar menggunakan teknik tato “Ta Moko” di bagian dagu dan bibir.
Jepang
Bagi kebanyakan orang Jepang, perempuan dianggap cantik jika memiliki kontur wajah kecil, kaki jenjang, dan gigi gingsul. Memiliki gigi gingsul yang disebut “yaeba” dalam bahasa Jepang memberikan kesan seorang perempuan terlihat lebih polos dan juga imut.
Myanmar
Perempuan yang memiliki leher panjang di Myanmar, khususnya orang Kayan, dianggap sebagai seseorang yang cantik. Sedari umur 5 tahun, para perempuan ini menggunakan gelangan kuningan dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Tradisi ini dianggap sebagai simbol kesejahteraan dan kecantikan.
Tajikistan
Di Tajikistan, alis yang tebal dan bersatu di atas pangkal hidung dianggap sebagai standar kecantikan bagi perempuan. Hal ini dianggap sebagai simbol kemurnian dan kepolosan pada perempuan. Untuk para perempuan yang tidak memiliki alis lebat, biasanya akan menggunakan ramuan daun hijau khusus yang disebut dengan ‘usma‘.
Korea Selatan
Standar kecantikan di Korea Selatan mengikuti kecantikan para idol K-Pop. Dimana para perempuan memiliki kulit putih pucat, dagu berbentuk hati atau ‘V’, wajah yang kecil, dan double eyelid. Wajah dengan bentuk ‘V’ sering dianggap sebagai simbol kecantikan yang ideal dan menarik.
Persepsi kecantikan bersifat subjektif dan dapat sangat bervariasi. Tentunya pandangan ini dapat berubah seiring waktu dan dipengaruhi oleh perkembangan budaya dan faktor lainnya.