CakapCakap – Cakap People! Hindari sejumlah makanan dan minuman yang bisa membantu kamu terlihat awet muda, apa saja? Tren kesehatan kecantikan dari masa ke masa mengalami pergeseran. Dinamika ini dipengaruhi oleh teknologi dan budaya di masyarakat. Seperti tren kecantikan untuk terlihat awet muda. Banyak orang berlomba-lomba melakukan perawatan di klinik untuk mendapatkan kulit yang kencang atau sama seperti anak muda. Di usia tua tentu ingin menjaga kecantikan agar sehat dan bebas penuaan.
Sebenarnya cara menjadi awet muda tidak harus pergi ke klinik dan mengeluarkan biaya mahal. Kebiasaan kita sehari-hari dapat mempengaruhi kesehatan dan jika bisa menerapkan pola hidup sehat hal tersebut sudah menjadi langkah awal mencegah penuaan dini.
Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat. Selain itu, penting mengatur pola makan dengan menghindari makanan dan minuman tidak sehat.
Berikut sederet makanan dan minuman yang harus dihindari agar tetap awet muda:
1. Daging olahan
Dilansir dari The Healthy, penelitian American Institute of Cancer Research menyatakan berbagai jenis daging olahan seperti pepperoni, bacon, hot dog, potongan daging dingin, sosis, dan stik daging atau apa pun yang diasapi, diawetkan, diasinkan atau yang dianggap sebagai daging olahan meningkatkan risiko kematian sebesar 16 persen bila dikonsumsi secara berlebihan atau terus menerus.
Sering kali bahan yang digunakan untuk mengawetkan menggunakan nitrat dan nitrit, yaitu zat yang membantu menjaga daging tetap merah muda. Dua bahan pengawet tersebut berubah menjadi nitrosamin berbahaya ketika dimasak dengan suhu tinggi dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Lemak trans, yang secara alami terdapat dalam daging, telah dikaitkan dengan penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan COPD. Zat-zat tersebut juga berkontribusi dalam mempercepat penuaan.
2. Sup kaleng
Dilansir dari The Healthy, kadar natrium yang cukup tinggi dalam sup kalengan dapat menyebabkan dehidrasi, yang mempercepat tumbuhnya kerutan dan garis halus di kulit. Konsumsi terlalu banyak garam juga dapat memberi tekanan pada sistem kardiovaskular yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal itu dapat meningkatkan risiko stroke dan kematian.
3. Makanan dipanggang
Kebutuhan protein membuat orang-orang banyak mengonsumsi daging, salah satunya dengan cara memanggang daging. Hal itu ternyata meningkatkan produksi zat yang disebut glikasi lanjutan (AGEs). Zat AGEs apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar penanda peradangan serta peningkatan risiko penyakit kronis termasuk penyakit jantung dan ginjal.
Selain itu, AGEs juga berkontribusi terhadap kerusakan komposisi kulit, yang menyebabkan berkurangnya elastisitas serta jenis perubahan yang sama ketika terjadi ketika makan terlalu banyak gula.
4. Minuman Berkafein
Minuman berkafein jika dikonsumsi terus menerus dapat menyebabkan kulit kering, terutama pada kopi. Kulit kering merupakan salah satu penanda penuaan pada kulit. Kulit kering terjadi akibat dehidrasi. Untuk mengurangi dehidrasi lebih lanjut, salah satu rekomendasinya adalah menghindari kafein dan gula. Kafein juga dapat menurunkan produksi kolagen, protein yang menjaga kulit tetap kencang dan sehat, dalam sel kulit manusia.
5. Makanan asin atau pedas
Pola makan dengan kandungan garam tinggi dan makanan pedas dapat berdampak negatif terhadap kesehatan kulit karena dapat mempercepat penuaan. Dikutip dari Health, untuk menjaga kesehatan kulit, Anda harus mengurangi asupan makanan terlalu pedas. Selain itu, penting mengatur batas harian asupan natrium. Konsumsi yang direkomendasikan tak lebih dari 2.300 miligram.
6. Gorengan
Gorengan menjadi pilihan banyak orang yang bahkan dijuluki sebagai makanan sejuta umat. Namun, gorengan memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Makanan yang berminyak dapat menyebabkan peradangan yang dapat merusak kulit. Lemak jahat dapat meningkat 200 kali lipat ketika proses menggoreng dengan menggunakan minyak karena suhu tinggi.
7. Daging merah
Daging merah berlemak seperti daging sapi, babi, dan domba merupakan jenis daging yang menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Sel-sel tubuh yang rusak akan menghalangi kulit untuk memproduksi kolagen.
Untuk itu penting membatasi konsumsi daging merah dan diganti dengan makanan yang kaya akan antioksidan. Makanan dengan kandungan antioksidan dapat mencegah atau menunda jenis kerusakan sel tertentu.