CakapCakap – Cakap People! Baeksang Arts Awards merupakan salah satu ajang penghargaan yang bergengsi. Pasalnya kita bisa mengapresiasi orang-orang yang berkarya di industri sinema Korea Selatan yang telah menyuguhkan karya terbaiknya kepada penonton.
Di kategori film, terdapat lima film yang masuk ke dalam kategori ‘Best Movie’ Baeksang Arts Awards 2024. Kelima film tersebut berhasil menorehkan berbagai prestasi, bahkan sudah mendapatkan penghargaan. Berikut adalah sinopsis film-film yang mendapat nominasi dalam kategori ‘Best Movie’ Baeksang Arts Awards 2024.
Cobweb
Berlatar belakang tahun 1970-an, saat industri film Korea Selatan disensor secara ketat oleh pemerintah. Film debut sutradara Kim (Song Kang Ho) sukses, namun ia telah mengalami banyak kritik sejak saat itu. Sutradara Kim baru saja menyelesaikan syuting film terbarunya “Cobweb”.
Dia mengalami mimpi yang sama selama beberapa malam dan hal itu yang menginspirasinya untuk membuat film dengan akhir yang berbeda untuk filmnya yang baru saja selesai, “Cobweb.”
Sutradara Kim sangat yakin bahwa jika ia dapat merekam ulang akhir cerita, film tersebut akan menjadi sebuah mahakarya. Dia hanya membutuhkan 2 hari untuk syuting ulang film tersebut, tetapi semuanya tidak berjalan sesuai keinginannya.
Bukan tanpa alasan Cobweb masuk sebagai salah satu nominasi. Film yang dibintangi oleh Song Kang ho ini telah memenangkan berbagai penghargaan. Diantaranya pada Grand Bell Award 2023 berhasil masuk hampir di semua kategori dan membawa pulang piala Best Supporting Actor oleh Oh Jung Se, pada Blue Dragon Award 2023 mendapatkan penghargaan Best Supporting Actress oleh Jeon Yeon Been dan Best Art Design, sementara pada Chunsa Film Art Award 2023 membawa pulang penghargaan Best Supporting Actress oleh Krystal Jung dan Best Director oleh Kim Jae Woon.
Film ini juga di putar di 76th Cannes Film Festival dan mendapatkan 10 menit standing ovation setelah selesai ditayangkan. Song Kang Ho bahkan menjadi warga kehormatan kota Florence, Italia karena menangnya film Cobweb di 22nd Florence Korean Film Festival.
Noryang: Deadly Sea
7 tahun setelah Jepang pertama kali menginvasi Joseon, Laksamana Yi Sun Shin (Kim Yun Seok) bersiap untuk pertempuran terakhir di Selat Noryang. Tujuannya adalah untuk menghancurkan angkatan laut Jepang yang berusaha mundur dari Joseon dengan mematahkan blokade mereka.
Film ini merupakan trilogi dari cerita tentang Laksamana Yi Sun Shin, yakni The Admiral: Roaring Currents yang dirilis tahun 2014 dan Hansan: Rising Dragon di tahun 2022. Film ini berdasarkan kisah nyata.
Secara keseluruhan, film ini menceritakan tentang pertempuran Noryang sekaligus pertempuran besar terakhir dari invasi Jepang ke Korea yang terjadi pada tahun 1592 sampai 1598.
Noryang: Deadly Sea berhasil mengumpulkan 1,6 juta penonton hanya dalam waktu tiga hari dan hanya butuh waktu 18 hari, film ini berhasil mengumpulkan empat juta penonton.
Tidak hanya itu, Noryang: Deadly Sea menjadi salah satu film dengan biaya produksi tertinggi. Film ini memiliki biaya produksi sebesar 34,6 miliar Won.
12.12: The Day
Jeon Doo Gwang (Hwang Jung Min) adalah komandan Komando Keamanan Pertahanan dan pendiri klub militer rahasia Hanahoe. Selama 9 jam pada tanggal 12 Desember 1979 di Seoul, Korea Selatan, Jeon Doo Gwang memimpin “Pemberontakan Militer 12.12” dan memerintahkan penangkapan seorang jenderal tanpa izin dari presiden.
Lee Tae Shin (Jung Woo Sung), yang merupakan komandan Komando Keamanan Ibu Kota, menentang pemberontakan militer tersebut. Saat penayangan, film ini berhasil menarik perhatian karena diangkat dari kisah nyata.
Tidak hanya itu, beberapa aktor yang berperan di film ini dibuat tampak mirip tokoh aslinya, lho. Meski sempat ditolak oleh sang sutradara, film 12.12: The Day berhasil mendapatkan 12 juta penonton dalam 41 hari.
12.12: The Day juga berhasil membawa pulang piala pada ajang penghargaan Asian Film Award di kategori Best Supporting Actor oleh Park Hae Joon dan Best Editing oleh Kim Sang Beom. Pada Allywood Film Critics Association Award film ini berhasil mendapatkan penghargaan Top Ten Foreign Language Film.
Concrete Utopia
Seoul hancur akibat gempa bumi yang dahsyat. Apartemen Hwanggoong adalah satu-satunya tempat yang masih berdiri setelah gempa. Para penyintas berjalan menuju Apartemen Hwanggoong.
Concrete Utopia menjadi salah satu film yang mendapatkan perhatian. Pasalnya film ini tiga juta penoton pada hari keempat perilisan dan menjadi salah satu film terlaris sepanjang tahun 2023.
Film ini juga berhasil memenangkan berbagai penghargaan seperti di Blue Dragon Award 2023 yang membawa pulang piala Best Director oleh Um Tae Hwa, Best Actor oleh Lee Byung Hyun dan Popular Star Award oleh Lee Bo Young.
Concrete Utopia juga memenangkan berbagai penghargaan di Buil Film Award, Grand Bell Award, London East Asia Film Festival dan Fancine Fantastic Film Festival of the University of Málaga.
Exhuma
Film ini mengisahkan sebuah keluarga kaya di Los Angeles mengalami serangkaian kejadian supranatural yang aneh. Keluarga tersebut menghubungi dukun muda terkenal Hwa Rim (Kim Go Eun) dan Bong Gil (Lee Do Hyun).
Exhuma menjadi salah satu film asal Korea Selatan yang meraih kesuksesan. Pasalnya, film ini berhasil mendapatkan 11,78 juta penonton di Korea Selatan dan 2,6 juta penonton asal Indonesia. Banyak penggemar serta kritikus yang memuji film ini, terlebih Exhuma juga menyoroti sejarah Korea Selatan.