Menilik Masjid Bajrakli, Satu-satunya Masjid di Serbia

Serbia adalah negara yang berada di sebelah tenggara Benua Eropa. Saat ini tercatat penduduknya sebanyak 7,1 juta jiwa dengnan mayoritas beragam Kristen Orthodox sekitar 87 persen, Kristen Katolik 5 persen, dan Islam sebanyak 3 persen. Meskipun Serbia adalah wilayah kekaisaran Ottoman Turki di masa lalu, tapi perkembangan Islam di negara ini kurang berkembang.

Salah satu kebanggan umat muslim yang ada di Serbia adalah Masjid Bajrakli yang ada di Kota Beograd. Menurut sejarah, dulunya ada 273 mesjid di kota ini tapi hanya Masjid Bajrakli yang bisa bertahan hingga sekarang. Memang konsentrasi muslim di Serbia berpusat di wilayah Sandzak ini. Masjid Bajrakli yang memiliki satu lantai ini didirikan pada tahun 1575. Ada sebuah kubah di tengah dengan tembok bersegi delapan, dan satu menara aktif untuk muadzin mengumandangkan adzan. Tembok luarnya nggak diplester sehingga terlihat kontur batu yang jadi bahan utama dindingnya. Kubah masjid memiliki bentuk yang berbeda yaitu kurang dari setengah lingkaran.

Bagian dalamnya juga terkesan sangat sederhana tapi nggak mengurangi keindahan dan suasana klasiknya. Tembok di bagian dalam juga dibiarkan terbuka tanpa plester sehingga membuat interiornya menjadi lebih bersahaja. Ada beberapa tulisan kaligrafi di sisi dinding dan jendela yang berada di pintu masuk. Bagian mihrab dibuat melengkung dan mimbar penceramah ada di bagian kanan mihrab.

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Bajrakli ini juga menjadi pusat majelis ulama serbia dengan adanya Islamic Community of Serbia. Ada juga madrasa di lingkungan masjid untuk mengakomodasi anak-anak muslim mendapatkan pendidikan agama Islam yang layak. Madrasah berlantai 4 tersebut juga dilengakpi dengan perpustakaan. Tak jarang jamaah yang membludak saat salat Jumat atau Salat Hari Raya ditempatkan di sekitar madrasah ini.

Sejarah mencatat Masjid Bajrakli ini pernah berubah fungsi menjadi gereja katolik di tahun 1717-1739, saat Kerajaan Austria mengokupasi Serbia. Tapi Masjid ini kembali menjadi tempat ibadah umat muslim setelah Beograd berhasil direbut kembali oleh Kekaisaran Ottoman tahun 1741. Kerusakan juga pernah terjadi saat terjadinya Perang Dunia I dan Perang Dunia II namun berhasil direstorasi dan bisa difungsikan kembali. Masjid ini dinobatkan sebagai monumen kebudayaan bernilai tinggi oleh Pemerintah Serbia pada tahun 1979.