CakapCakap – Cakap People! Berbahagialah para penggemar tenis meja atau pingpong. Sejak dulu permainan menyenangkan ini disebut bisa mengurangi gejala multiple sclerosis dan penyakit Parkinson.
Kedua penyakit tersebut tak bisa disembuhkan dan seiring waktu menyebabkan kerusakan saraf sehingga penderita semakin lemah dan otot kaku karena mereka mulai kehilangan kontrol otot. Namun tenis meja memperbaiki kordinasi mata dan tangan serta kekuatan otot, masalah yang diakibatkan kedua penyakit degeneratif tersebut.
Dr Antonio Barbera yang didiagnosis multiple sclerosis (MS) pada 2016 bermain pingpong selama bertahun-tahun dan sedang berusaha untuk membuktikan manfaat medisnya. Ia percaya permainan ini berpotensi jadi terapi buat MS.
“Pingpong sungguh menantang otak kita lebih dari aktivitas lainnya karena permainannya cepat. Tak hanya untuk mata, tangan dan kaki juga harus sinkron. Kita harus memproses informasi kurang dari setengah detik agar pemukul bereaksi terhadap bola,” jelasnya, dikutip dari The Sun.
Tingkatkan mobilitas
Uji coba terapi ini menyusul cedera yang dialami pesepakbola Tottenham Hotspur, Son Heung-min, yang mengalami pergeseran tulang di jarinya. Ia pun disarankan bermain pingpong. Barbera menyebut olahraga ini bisa meningkatkan mobilitas, keseimbangan, fleksibilitas, dan kekuatan pada penderita MS. Dalam penelitiannya, pasien diminta bermain pingpong dua jam seminggu.
Penelitian terpisah yang dilakukan di 2020 menemukan penderita penyakit Parkinson menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan berbicara, menulis, dan berjalan setelah lima bulan rutin bermain tenis meja. Para dokter di badan kesehatan Inggris (NHS) menyarankan untuk melakukan hal-hal lain yang bisa menjadi terapi seperti berkebun, melukis, memasak, dan olahraga daripada hanya bergantung pada obat-obatan medis.