CakapCakap – Cakap People! Sekretaris Jenderal PBB (Sekjen PBB) Antonio Guterres “terkejut” atas meninggalnya tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny. Ia meminta penyelidikan menyeluruh, kredibel dan transparan atas hal itu, menurut juru bicaranya Stephane Dujarric pada Jumat, 16 Februari 2024.
“Sekjen terkejut atas berita mengenai kematian dan penahanan tokoh oposisi Alexei Navalny,” ujar Dujarric kepada wartawan.
Guterres juga menyampaikan duka citanya kepada keluarga Navalny.
Badan lembaga pemasyarakatan Rusia pada Jumat, 16 Februari 2024 mengatakan bahwa Navalny meninggal di penjara dimana ia menjalankan hukumannya.
Dalam pernyataannya badan tersebut mengatakan bahwa Navalny kehilangan kesadaran setelah berjalan-jalan di Distrik Otonomi Yamalo-Nenets Arktik, tempat penjara itu berada.
Navalny ditangkap pada Januari 2021 setelah dirawat di rumah sakit di Jerman, dimana ia mendapatkan perawatan akibat keracunan.
Negara-negara Barat dan Navalny menyalahkan Rusia atas insiden keracunan tersebut, sebuah tuduhan yang disangkal Kremlin.
Pada Agustus, Navalny yang kritis terhadap Presiden Vladimir Putin, dijatuhi hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan ekstremisme, dan kejahatan lainnya. Dia sudah menjalani 11,5 tahun penjara atas kasus penipuan.
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal setelah pingsan di koloni tahanan yang berada di utara Lingkaran Arktik Rusia tempat dia menjalani hukuman penjara, Layanan Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia (FSIN) melaporkan pada Jumat, 16 Februari 2024.
“Pada 16 Februari 2024, di penjara nomor 3, terpidana Alexei Navalny merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan, dan langsung kehilangan kesadaran,” kata penjara tempat dia dibui, seperti dikutip Reuters.
Navalny, yang sejauh ini merupakan pemimpin oposisi paling ternama di Rusia, menjadi terkenal lebih dari satu dekade lalu dengan mengecam kelas elite di sekitar Presiden Vladimir Putin dan menyuarakan tuduhan korupsi dalam skala besar. Dia meninggal pada usia 47 tahun.