CakapCakap – Cakap People! Triliunan ‘tonggeret periodik’ akan muncul di seluruh Amerika Barat Tengah dan Tenggara pada musim semi ini. Peristiwa ini sangat langka.
Melansir BBC, Sabtu 3 Februari 2024, peristiwa munculnya tonggeret seperti ini terjadi terakhir kalinya ketika Pangeran Diponegoro masih berusia 8 tahun, dan Thomas Jefferson masih Presiden Amerika Serikat. Kejadian ini akan sangat memekakkan telinga.
Mereka akan muncul setelah bersembunyi di bawah tanah selama lebih dari satu dekade.
Tahun ini, dua jenis tonggeret terbang akan muncul pada waktu yang sama. Ini akan menjadi momen pertama mereka muncul secara bersamaan setelah terakhir kali terjadi pada 1803.
Tonggeret periodik memiliki siklus hidup yang sangat panjang, tidak seperti jenis tonggeret non-periodik yang tumbuh dewasa setiap musim panas.
Setelah menetas, tonggeret periodik yang belum dewasa, disebut nimfa, menghabiskan waktu 13 atau 17 tahun di bawah tanah, memakan akar, sebelum menggeliat sampai atas tanah dan berubah menjadi tonggeret dewasa.
Jenis tonggeret Brood XIII yang berumur 17 tahun akan muncul di Illinois Utara, dan Brood XIX yang berumur 13 tahun akan muncul di bagian tenggara AS.
Kedua kejadian tersebut akan dimulai pada akhir April. Di beberapa tempat, ada kawasan kecil di mana kemunculan keduanya berpotensi tumpang tindih.
Menurut para peneliti di Universitas Connecticut, kemungkinan terbesar kontak antara kedua kelompok tersebut akan terjadi di kawasan hutan kecil di sekitar Springfield, Illinois.
“Ini bukan kejadian biasa,” kata Gene Kritsky, pakar tonggeret sekaligus profesor emeritus biologi di Mount St Joseph University di Ohio.
Kecintaan Kritsky terhadap serangga ini dimulai 50 tahun yang lalu ketika ia pertama kali mempelajari tentang tonggeret periodik, dan menyadari bahwa ada banyak hal yang dapat diungkap dengan menggunakan data historis untuk membuat peta pola penyebarannya.
Kritsky menggambarkan dirinya sebagai “sejarawan frustrasi yang juga seorang ahli entomologi”.
Bukan hanya Kritsky yang terpesona oleh serangga musik ini, yang termasuk dalam keluarga kutu busuk, dan memiliki nama spesies mulai dari “penghindar kaktus biasa” dan “penggiling gunting” hingga “setan bertopeng” dan “peminum wiski”.
Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!